SUMBER
BELAJAR, BUKU TEKS DALAM PEMBELAJARAN IPS,
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Agar
para siswa di
SD bisa belajar
dengan baik pada
pendidikan IPS maka diperlukan sumber
belajar. Sumber belajar
itu beragam jenisnya.
Ada sumber belajar cetak, sumber
belajar elektronik dan
sumber belajar dari
lingkungan sosial tempat
para siswa berada. Bahan cetak seperti buku pelajaran, majalah, koran,
serta bahan elektronik seperti radio, TV, dan internet dapat dipakai sebagai sarana bantu agar para
siswa dapat memperoleh pengetahuan yang
diperlukan. Agar sumber
tersebut benar-benar dapat digunakan dengan baik maka diperlukan ketrampilan dalam memperoleh,
membaca dan menggunakannya.
Bahan
cetak bisa berfungsi
sebagai sumber belajar
apabila para siswa
memiliki ketrampilan dalam membaca.
Melatih para siswa cara
menggunakan sumber belajar adalah sama
pentingnya dengan melatih
dan mengembangkan pengetahuan
mengenai materi pembelajaran IPS
di SD.
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai sumber
belajar, buku teks dalam pembelajaran IPS, mulai dari pengertian buku teks,
manfaat nuku teks, kriteria buku teks,
sampai kelebihan dan kelemahan buku teks.
B.
Rumusan masalah
- Bagaimana pengertian sumber
belajar?
- Bagaimana pengertian buku
teks?
- Bagaimana buku teks sebagai
sumber belajar IPS?
- Apa kelebihan dan kekurangan
buku teks?
C.
Tujuan
- Memahami pengertian sumber
belajar
- Memahami pengertian buku teks
- Memahami buku teks sebagai
sumber belajar IPS
- Memahami kelebihan dan
kekurangan buku teks
|
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Sumber Belajar
Dalam proses pembelajaran terdapat suatu interaksi
yang berkesinambungan antara
komponen-komponen pembelajaran. Salah satu komponen pembelajaran itu adalah
sumber belajar. AECT (Association
For Educational Communication Technologi) mendefinisikan
sumber belajar adalah semua sumber baik yang berupa data, orang, dan wujud
tertentu yang dapat digunakan oleh siswa
dalam belajar baik secara terpisah maupun
secara terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai
tujuan belajar.[1]
Sumber belajar dapat diartikan sebagai informasi
yang disajikan dan disimpan dalam
berbagai bentuk media, yang dapat membatu siswa dalam belajar sebagai perwujudan dari kurikul um.
Bentuknya tidak terbatas apakah dalam
bentuk cetakan, video, format perangkat lunak atau kombinasi dari berbagai format yang dapat digunakan oleh
siswa maupun guru[2]
Pada dasarnya sumber belajar dapat memberikan
informasi kepada guru dan siswa dalam
proses pembelajaran. Sumber belajar yang disajikan secara menarik dapat pula
menimbulkan rasa ingin tahu kepada siswa. Jadi apapun benda yang digunakan baik
berupa data, cetakan/buku, video, orang, yang hakikatnya dapat mempermudah proses
pembelajaran itu merupakan sumber belajar serta penggunaan berbagai sumber
belajar dapat memberikan rangsangan kepada siswa untuk belajar dan dapat
mempercepat pemahaman serta penguasaan pada bidang keilmuan tertentu.
B.
Buku Teks
Buku teks
adalah buku pelajaran
dalam bidang studi
tertentu, yang merupakan buku standar,
yang disusun oleh
para pakar dalam
bidang itu untuk maksud-maksud dan
tujuan instruksional, yang diperlengkapi
dengan sarana-sarana pengajaran
yang serasi dan
mudah dipahami oleh
para pemakainya di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi
sehingga dapat menunjang sesuatu program pengajaran.[3]
Berdasar
pendapat tersebut, buku teks
digunakan untuk mata
pelajaran tertentu. Penggunaan
buku teks tersebut didasarkan pada
tujuan pembelajaran yang
mengacu pada kurikulum.
Selain menggunakan buku teks,
pengajar dapat menggunakan
sarana-sarana ataupun teknik yang
sesuai dengan tujuan
yang sudah dibuat
sebelumnya. Penggunaan yang
memadukan buku teks,
teknik serta sarana
lain ditujukan untuk mempermudah pemakai
buku teks terutama
peserta didik dalam
memahami materi
Manfaat buku teks antara lain:
1. Meningkatkan
perhatian dan motivasi belajar,
2. Memberikan
variasi dalam belajar,
3. Memberikan
struktur yang memudahkan belajar,
4. Menyajikan
inti informasi belajar,
5. Memberikan
contoh-contoh yang lebih kongkret,
6. Merangsang
berpikir analisis,
7. Memberikan
situasi belajar yang tanpa tekanan
Fungsi
dan peranan buku teks adalah:
1. Mencerminkan
suatu sudut pandang yang tangguh dan modern mengenai pengajaran serta
mendemonstrasikan aplikasinya dalam bahan pengajaran yang disajikan,
2. Menyajikan
suatu sumber pokok masalah yang kaya, mudah dibaca dan bervariasi yang sesuai
dengan minat dan kebutuhan para siswa, sebagai dasar bagi program-program
kegiatan yang disarankan dimana keterampilan-keterampilan ekspresional
diperoleh di bawah kondisi-kondisi yang menyerupai kehidupan yang sebenarnya,
3. Menyediakan
suatu sumber yang tersusun rapi dan bertahap mengenai keterampila-keterampilan
ekspresional yang mengemban masalah pokok dalam komunikasi,
4. Metode
da sarana penyajian bahan dalam buku teks harus memenuhi syarat-syarat
tertentu. Misalnya harus menarik, menantang, merangsang, bervariasi sehingga
siswa benar-benar termotivasi untuk mempelajari buku teks tersebut,
5. Menyajikan
fiksasi (perasaan yang mendalam) awal yang perlu dan juga sebagai penunjang
bagi latihan-latihan dan tugas-tugas praktis,
6. Di
sampin sebagai sumber bahan buku teks juga berperan sebagai sumber atau alat
evaluasi dan pengajaran remidial yang serasi dan tepat guna.[4]
Fungsi buku teks bagi guru adalah sebagai pedoman
untuk mengidentifikasi apa yang harus diajarkan atau dipelajari oleh siswa,
mengetahui urutan penyajian bahan ajar, mengetahui teknik dan metode
pengajaranya, memperoleh bahan ajar secara mudah, mdan menggunaknya sebagai
alat pembelajaran siswa di dalam atau diluar sekolah.
Fungsi buku teks bagi siswa adalah sebagi sarana
kepastian tentang apa yang ia pelajari, alat kontrol untuk mengetahui seberapa
banyak dan seberapa jauh ia telah menguasai materi pelajaran, alat belajar (di
luar kelas buku teks berfungsi sebagai guru) di mana ia dapat menemukan
petunjuk, teori, maupun konsep danbahan-bahan latihan atau evaluasi.
Buku teks yang baik adalah buku teks yang relevan
dan menunjang pelaksanaan kurikulum. Kualitas buku teks dapat dilihat dari
sudut pandangan (point of view),
kejelasan konsep, relevan dengan kurikulum, menarik minat siswa, menumbuhkan
motivasi, menstimulasi aktivitas siswa, ilustratif, buku teks harus dimengerti
oleh siswa, menunjang mata pelajaran lain, menghargai perbedaan individu, serta
memantapkan nilai-nilai.[5]
Butir-butir yang harus dipenuhi oleh suatu buku teks
yang tergolong dalam kategori berkualitas tinggi ialah:[6]
1. Buku
teks harus menarik minat anak-anak, yaitu para siswa yang mempergunakannya.
2. Buku
teks harus mampu memberi motivasi kepada para siswa yang memakainya.
3. Buku
teks harus memuat ilustrasi yang menarik hati para siswa yang memanfaatkannya.
4. Buku
teks seyogyanya mempertimbangkan aspek-aspek linguistik sehingga sesuai dengan
kemampuan para siswa yang memakainya.
5. Buku
teks isinya harus berhubungan erat dengan pelajaran-pelajaran lainnya, lebih
baik lagi kalau dapat menunjangnya dengan rencana, sehingga semuanya merupakan
suatu kebulatan yang utuh dan terpadu.
6. Buku
teks harus dapat menstimulasi, merangsang aktivitas-aktivitas pribadi para
siswa yang mempergunakannya.
7. Buku
teks harus dengan sadar dan tegas menghindari konsep-konsep yang samar-samar
dan tidak biasa, agar tidak sempat membingungkan para siswa yang memakainya.
8. Buku
teks harus mempunyai sudut pandangan atau point of view yang jelas dan tegas
sehingga juga pada akhirnya menjadi sudut pandangan para pemakainya yang setia.
9. Buku
teks harus mampu memberi pemantapan, penekanan pada nilai-nilai anak dan orang
dewasa.
10. Buku
teks harus dapat menghargai perbedaan-perbedaan pribadi para siswa pemakainya.
C.
Buku Teks Sebagai Sumber Belajar IPS
Buku teks IPS yang antara lain berbentuk buku
pelajaran yang beredar di sekolah-sekolah dasar merupakan sumber utama yang selama ini digunakan oleh guru-guru IPS
di SD untuk mengembangkan proses pembelajaran di kelas. Buku-buku yang
diterbitkan oleh berbagai penerbit itu selalu mencantumkan kata-kata “sesuai dengan
kurikulum yang berlaku”. Hal ini mengindikasikan bahwa
memang buku-buku tersebut
merupakan sumber utama bagi
siswa yang sesuai
dengan tuntutan kurikuler.
Walaupun
memiliki keterbatasan jumlah
halaman dan serta
informasi yang diperlukan siswa,
buku teks IPS SD sangat bermanfaat sebagai sumber belajar bagi siswa. Melalui buku
teks para siswa
akan diperkenalkan dengan
ceritera, data dan
fakta-fakta yang diperlukan guna meningkatkan pemahamannya dalam belajar
IPS. Oleh karena itu, diperlukan upaya guru
untuk melatih para
siswa ketrampilan membaca
serta menggunakannya sebagai sumber
belajar. Melalui kegiatan
tersebut para siswa
dapat memberdayakan dirinya dengan
informasi yang mereka peroleh dari
buku tersebut. Selain itu,
para siswa juga
dapat dibekali dengan
pertanyaan-pertanyaan
kritis, yang membuat mereka
belajar dan memproduksi
pengetahuan baru melalui buku
teks yang dibacanya., seperti
yang terlihat dalam rumusan
standar kompetensi dan kompetensi dasar (SK-KD) setiap mata pelajaran.
Beberapa sekolah dasar di berbagai daerah di Indonesia
diperoleh informasi bahwa
masih banyak guru
IPS SD yang
kurang memanfaatkan buku teks
IPS SD secara
maksimal dalam proses
pembelajaran di kelas. Buku-buku tersebut lebih banyak
berfungsi sebagai alat bantu siswa dalam mengerjakan tugas di
rumah (PR, Pekerjaan Rumah),
menyiapkan ulangan akhir
program dan akhir semester, serta
evaluasi belajar tahap
akhir. Dalam proses
pembelajaran, guru IPS SD
masih membelenggu dirinya
dengan cara menempatkan
mereka sebagai penyampai materi pelajaran.[7]
Guru-guru
IPS SD masih
sering memilih membacakan
atau menceramahkan isi buku teks kembali kepada para siswa,
walaupun relatif semua siswa telah memiliki buku-buku yang
dianjurkannya. Cara pengajaran
seperti ini –
apabila tidak didasarkan
atas keterampilan bernarasi dengan
baik – bukan
saja guru menjadi
kecapaian karena harus bicara terus-menerus dalam setiap tatap
muka, melainkan juga siswa akan menjadi bosan karena isi
ceritera/ceramah tersebut sama
saja dengan isi
buku teks yang
dimiliki oleh mereka. Sedangkan,
dengan memfasilitasi siswa
dengan keterampilan membaca,
siswa dapat diberdayakan dalam hal memperoleh, mengolah, dan memproduksi
informasi yang merupakan aspek penting untuk membuat keputusan, memecahkan
masalah, dan menjadi calon warganegara siap berperan aktif dalam kehidupan di
masyarakat.[8]
Keterampilan
membaca merupakan aspek
yang penting dalam
memperoleh informasi dari teks
bacaan. Keterampilan tersebut
harus dapat dikembangkan
dalam proses pembelajaran di kelas. Ketika guru IPS di SD menganjurkan
para siswanya untuk memperoleh
informasi tertentu dari
buku teks yang
dibacanya, maka mereka
harus dibekali terlebih dahulu
keterampilan untuk memperoleh
informasi tersebut. Dalam
hal ini Garvey and
Krug menawarkan lima jenis
keterampilan yang terkait
dengan memperoleh informasi dari buku teks sebagai berikut:
- keterampilan
merujuk (refference skill), yang
terkait dengan keterampilan menemukan informasi melalui daftar isi, bab,
sub-bab, indeks, dan lain-lain.
- Keterampilan pemahaman (comprehension skill), di
mana siswa perlu dibekali dengan keterampilan untuk
memahami isi buku teks, teks tertulis, kata dan prase, hubungan antar
gagasan, diagram, peta,
dan lain-lain. Keterampilan-keterampilan tersebut dapat
meningkatkan pemahaman.
- Keterampilan menganalisis dan
mengkritisi (analytical and
critical skill).
Keterampilan ini terkait
dengan keterampilan bertanya, dan
karenanya para siswa
perlu dibekali keterampilan membaca dan bertanya untuk melihat
aspek atau masalah tertentu. Dalam
hal ini guru
IPS SD perlu
membekali siswa dengan
keterampilan secara
intelegensi dan mental
untuk melakukan kategorisasi isi
bacaan serta melakukan kritik terhadap isi bacaan.
- Keterampilan mengembangkan imajinasi (imaginative skill). Keterampilan yang
sangat erat kaitannya dengan
pelajaran IPS ini
harus dapat dikembangkan dalam
proses pembelajaran di
kelas. Buku teks
IPS yang baik
dapat dipilih oleh guru
untuk meningkatkan keterampilan imajinasi siswa
yang terkait dengan peristiwa sejarah,
peristiwa dalam kehidupan sehari-hari serta
masalah-masalah sosial yang
sedang dihadapi oleh para siswa, dan lain-lain.
- Keterampilan membuat catatan (note-making skill). Keterampilan ini tidak hanya terkait
dengan kemampuan siswa dalam merangkum, mencatat, dan meringkas isi
bacaan melainkan juga
memproduksi pengetahuan IPS
oleh siswa melalui
proses membaca dan merangkum isi
bacaan. Siswa dibekali
dengan keterampilan untuk melakukan interpretasi kembali
terhadap isi teks
yang dibaca berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya, kemudian
melakukan proses produksi
berdasarklan hasil bacaan
yang telah diolah menjadi sebuah pengetahuan baru yang menjadi miliknya.
Buku
teks yang diperkenalkan
guru kepada para
siswa masih merupakan pengetahuan yang dimiliki oleh
penulis buku teks pelajaran. Sedangkan apabila buku teks tersebut dibaca oleh
siswa secara kritis, dianalisis, dan dikembangkan lebih lanjut dalam
bentuk interpretasi baru
dan dituliskan kembali
dalam catatan atau
rangkuman siswa, maka hasil
olahan tersebut telah
menjadi miliknya. Pada akhirnya,
siswa telah menjadi audience dari
teks dan bahkan
menjadi bagian dari
teks itu sendiri. Dengan
demikian, melalui proses membaca
dan mencatat tersebut
siswa telah diberdayakan (empowered) untuk mengkonstruksi pengetahuan,
dan mereka telah berperan sebagai
individu yang otonom dan
pengembang pengetahuan.[9]
===============================================================
File Lengkap ada DISINI
Atau baca Juga ; Getaran, gelombang dan bunyi
[1]Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), 118.
[2]Zainal Arifin Ahmad, Perencanaan Pembelajaran Dari Desain Sampai
Implementasi, (Yogjakarta : PT Pedagogia, 2012), 109.
[3]Tarigan dan Tarigan, Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia,
(Bandung: Angkasa, 1986), 13.
[4]Rahman Abdul Razak, Manfaat dan Fungsi Buku Teks dalam Kegiatan
Belajar Mengajar (KBM), dalam http://rahmanabdulrazak80.blogspot.com/,
diakses 01 April 2015
[5]Rahman Abdul Razak, Manfaat…, diakses 01 April 2015
[6]Shoel Mys, Penulisan Bahan Ajar Dan Buku Teks Pelajaran, dalam: http://fikarsul10.blogspot.com,
diakses 01 April 2015
[7]Nana Supriatna, Bahan Belajar Mandiri Pendidikan IPS SD,
(t.p, 2009), 4-5
0 komentar:
Posting Komentar