MI NURUL HUDA BANDUNG SUKOREJO

Kegiatan Wisuda di MI Bandung Sukorejo Gandusari Trenggalek.

MI NURUL HUDA BANDUNG SUKOREJO

Kegiatan Upacara Bendera yang diadakan setiap hari Senin.

MI NURUL HUDA BANDUNG SUKOREJO

Belajar bersukur dengan kebersamaan.

MI NURUL HUDA BANDUNG SUKOREJO

Selamat bekerja anak anak laksanakan tugasmu sesuai fungsimu sebagai pelajar dan pembelajar, tak perlu risau tak perlu mencari kerjaan lain diluar tugas mu.

MI NURUL HUDA BANDUNG SUKOREJO

Semakin banyak belajar semakin banyak yang diingat dan semakin sedikit belajar semakin sedikit yang diingat, bukan semakin banyak belajar semakin banyak yang di lupakan dan semakin sedikit belajar semakin sedikit yang lupa, ngono yo ngono neng yo ojo ngono

Tampilkan postingan dengan label PTK. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PTK. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 27 Juli 2019

MARI MENGABDI UNTUK NEGRI BERSAMA KAMI MI NURUL HUDA BANDUNG

MARI MENGABDI UNTUK NEGRI BERSAMA KAMI MI NURUL HUDA BANDUNG

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Diawal tahun pelajaran baru 2019/2020 MI Nurul Huda Bandung yang beralamatkan di Dusun Bandung Desa Sukorejo Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek membuka peluang kepada masyarakat yang memenuhi persyaratan untuk mengabdikan diri menjadi pengajar di MI Nurul Huda Bandung.

Berikut persyaratan tersebut:
A.    Persyaratan umum
1.      Berijazah S-1 PGMI.
2.      Warga Negara Indonesia berdomisili di wilayah kecamatan Gandusari.
3.      Beragama Islam, taat beribadah, Nahdiyin dan dapat membaca Al-Qur’an dengan tartil.
4.      Sehat jasmani, rohani dan tidak pernah terlibat criminal.
5.      Penampilan rapi, menyenangkan, dapat bekerjasama dalam tim dan siap mematuhi peraturan yang berlaku di madrasah.
6.      Menguasa beberapa program computer, minimal ( Microsoft word, exel, PP, Photoshop, Peramban dan blogger)
7.      Bersedia diberi tugas tambahan sebagai Admin / Operator madrasah.
8.      Diutamakan laki-laki dan masih single.

B.     Persyaratan khusus
1.      Surat lamaran ditujukan kepada kepala madrasah.
2.      Curiculum vitae.
3.      Pas foto warna ukuran (3×4) cm sebanyak 2 lembar.
4.      Foto kopi KTP 1 lembar.
5.      Foto kopi Ijazah terakhir yang dilegalisasi 1 lembar.
6.      Foto kopi Transkrip Nilai yang dilegalisasi 1 lembar.
7.      Foto kopi sertifikat penunjang kemampuan yang linier jika ada.
8.      Mengisi Blanko Pendaftaran, dapat didownload di https://mi-nurulhudasukorejo.blogspot.com

C.     Seleksi
1.      Kelengkapan berkas lamaran
2.      Wawancara
3.      TIK
4.      Micro teacing

D.    Waktu dan Tempat Pendaftaran
1.      Pendaftaran dibuka mulai tanggal 1 Agustus 2019 dan ditutup sewaktu-waktu apabila kebutuhan telah terpenuhi
2.      Berkas Pendaftaran dikirim langsung ke kantor MI Nurul Huda Bandung dengan alamat RT.10 RW.05 Dusun Bandung, Desa Sukorejo, Kecamatan Gandusari selama kebutuhan belum terpenuhi.
3.      Pelamar yang lolos seleksi berkas akan dihubungi via mail untuk mengikuti tahapan tes berikutnya.

E. DOWNLOAD BLANKO PENDAFTARAN KLIC DISINI

Pengumuman final hasil seleksi akan di publikasikan melalui
https://twitter.com/mi_sukorejo

Mari bersama kami mengabdikan diri untuk negri dengan menjadi pengajar di MI Nurul Huda Bandung.

Demikian Wassalamu’alaikum wr. wb

Kamis, 26 Oktober 2017

APA ITU PTK???? DAN APA SAJA RUKUNNYA???

APA ITU PTK???? DAN APA SAJA RUKUNNYA???


A. APA DAN BAGAIMANAKAH PTK?
Apa dan bagaimanakah penelitian tindakan atau action research, perhatikan uraian berikut:
  1. Action Research is a participatory, democratic process with concerned with developing practical knowing  in the pursuit of worth while human purpose, grounded in a participatory worldview which human purposes, grounded in a participatory world view which we believe is emerging at this historical moment. It sees to bring together action and reflection, theory and practice, with participation with others, in the pursuit of practical solution to issues of pressing concern to people, and more generally the flourishing of individual persons and their community. (Hilary Bradbury and Peter Reason, 2001: 2). 
  2. So action research is about working towards practical outcomes, and also about creating new forms of understanding, since  action without reflection and understanding is blind, just as theory without action is meaningless.
  3. Action research is only possible with, for and by persons and communities, ideally involving all stakeholders both in the questioning and sense making that informs the research, and in the action which its is focus.
Apa kelebihan Action Research dibanding Survey, sebagai berikut:
  • Setidaknya ada dua aspek yang menyebabkan metode survei kurang dapat dipakai: Pertama, masyarakat cenderung dijadikan obyek saja dan kurang terl;ibat dalam merumuskan masalah dan penyusunan kebijakan (Fernandes dan tandon, 1993: 9); dan kedua, dalam penerapan kebijakan, masyarakat hanya sebagai orang yang menerima bukan sebagai pelaku dan pelaksana, sehingga acapkali kebijakan kurang dipahami dan kurang dpat diterima masyarakat.
  • Oleh karena itu diperlukan metode alternatif yang memenuhi kriteria berikut: 

  1. Pertama, berusaha menutupi kelemahan itu dengan merumuskan  permasalahan atas dasar masalah yang langsung dirasakan oleh masyarakat. 
  2. Kedua, pendekatan dirancang berdasarkan kesepakatan antara masyrakat dengan peneliti. 
  3. Ketiga, hasil penelitian tidak hanya bermanfaat bagi si peneliti tetapi juga masyarakat. Perubahan situasi, meningkatnya pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam memahami dan mengubah serta kemampuan memecahkan masalah mereka atau mengubah situasi kehidupan mereka merupakan hasil yang diharapkan (Effendi, 1996,10).

Adapun proses action reseaarch, menurut Kemmis & Mc Taggart, dimulai dengan: 
(1) perencanaan, kemudian 
(2) melakukan aksi, kemudian 
(3) mengobservasi dampak dari aksi, dan terakhir 
(4) melakukan perenungan tentang efektivitas dan efisiensi perencanaan dan aksi yang telah dilakukan. Bila (dengan keempat langkah pada Putaran I tersebut) kurang berhasil, maka lakukanlah Putaran II. Langkah-langkahnya sebagaimana dalam Putaran I, yakni dimulai dengan: (1) perencanaan yang baru, kemudian (2) melakukan aksi yang baru, kemudian (3) mengobservasi dampak dari aksi yang baru, dan terakhir (4) melakukan perenungan tentang efektivitas dan efisiensi perencanaan dan aksi Putaran II. Langkah-langkah pada setiap putaran dapat digambarkan sbb:
Demikianlah seterusnya hingga ditemukan hasil yang memuaskan. Secara teoritis, action research bisa dilakukan dalam beberapa putaran. Setelah Putaran I gagal, lakukan Putaran II. Jika gagal lagi, lakukan Putaran III. Dan seterusnya. 

Tapi tentu, tidak perlu dilakukan melebihi 3 (tiga) kali putaran. Jika beberapa kali putaran, kapan akan selesainya penelitian. Kecuali jika kita bermaksud mencari cara-cara baru yang lebih inovatif, lebih praktis, lebih efektif, dan lebih efisien; sebagaimana Thomas Alpa Edison, penemu listrik, ia melakukan berulang-ulang kali penelitian hingga melebihi 10.000 (sepuluh ribu) kali penelitian; atau Sang Penemu “ayam goreng gurih, garing dan renyah” Mc Donald yang melakukan lebih dari 1.000 (seribu) kali penelitian. 

Usahakan cukupkan dengan 2-3 kali putaran saja, asalkan ada kemajuan dibanding putaran sebelumnya. Caranya ialah dengan terlebih dahulu mengkaji teori-teori atau hasil-hasil penelitian terdahulu. 


B. RUKUN PTK
RUKUN PTK ADA 3, YAITU:

1. PTK DILAKSANAKAN SEDIKITNYA DALAM 2 KALI PUTARAN (Putaran I, Putaran II,
        dan seterusnya)
2. DALAM SETIAP PUTARAN TERDIRI DARI 4 TAHAP KEGIATAN, YAITU:
        (1) PLANNING, dalam hal ini  ”Perencanaan Pengajaran”,
        (2) ACTING, dalam hal ini  ”Pelaksanaan Pengajaran” dengan menggunakan
        ”metode”/”pendekatan” tertentu,
        (3)  OBSERVING, dalam hal ini ”mengukur hasil belajar yang terserap oleh siswa” sebagai efek
         langsung dari pengajaran dengan metode/pendekatan tertentu itu, dan
        (4) REFLECTING, dalam hal ini ”menganalisis” efektivitas metode/pendekatan yang telah
        digunakan.
3. PUTARAN PERTAMA (PUTARAN I) ADALAH  ”PENDEKATAN” / ”METODE”  YANG 
       ”GAGAL”,  SEDANGKAN YANG TERAKHIR (misal: PUTARAN II)  adalah 
        ”PENDEKATAN” / ”METODE”  YANG   ”BERHASIL”  (EFEKTIF, EFISIEN, dan
         seterusnya).

File ada di bawah ini:

Sabtu, 07 Oktober 2017

DOWNLOAD CONTOH PTK IPA KELAS VI KARYA MODEL

DOWNLOAD CONTOH PTK IPA KELAS VI KARYA MODEL


PENELIATIAN TINDAKAN KELAS 
(PTK)


PENINGKATAN KETRAMPILAN SISWA KELAS VI MI NURUL HUDA BANDUNG SUKOREJODALAM PEMBELAJARAN MEMBUAT KARYA MODEL MELALUI METODE PRAKTIK DAN DEMONSTRASI


BAB I

PENDAHULUAN

A. Judul Penelitian
Peningkatan Ketrampilan siswa kelas VI MI Nurul Huda Bandung Sukorejo Dalam PembelajaranMembuat Karya Model Melalui Metode Praktik dan Demonstrasi pada pembelajaran IPA

B. Bidang Kajian
Desain dan strategi pembelajaran               
                      
C. Latar Belakang Masalah
         Pendidikan merupakan proses perubahan yang terjadi secara terus menerus kearah kemajuan yang lebih baik. Keberhasilan pendidik tidak terlepas dari apa yang direncanakan oleh sebab itu pendidikan pada dasarnya berorientasi pada siswa, dimana siswa sebagai objek dari kegiatan pembelajaran di Madrasah.
  Keberhasilan pembelajaran ditandai dengan dikuasainya mata pembelajaran yang termanisfestasi dalam bentuk nilai. Salah satu upaya guru untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran adalah pemilihan media pembelajaran. Dalam pembelajaran IPA dituntut para guru untuk menggunakan media dan metode pembelajaran yang Dapat meningkatkan kemauan siswa dalam belajar.
         Untuk meningkatkan partisipasi siswa dan peningkatan penguasaan materi pelajaran, penulis akan melaksanakan perbaikan pembelajaran IPA melalui Penulisan Tindakan Kelas (PTK). Disamping untuk memperbaiki pembelajaran, pelaksanaan perbaikan pembelajaran ini juga bertujuan untuk memenuhi syarat penilaian bagi guru tersertifikasi..
        Dari hasil yang telah dilaksanakan pada awal kegiatan praktek ini maka data yang didapat adalah jumlah siswa MI Nurul Huda Bandung Sukorejo Siswa kelas VI  pada mata pelajaran IPA sebanyak 7 orang siswa atau (32 %) yang mencapai tingkat penguasaan keatas 65 % kebawah.
        Setelah diadakan observasi dan berdasarkan data pengamatan dikelas VI pada materi pembelajaran Pesawat sederhana. Dalam penyampaian materi guru sering tidak menggunakan media yang tepat, sehingga pemahaman materi sulit diterima siswa dan mengakibatkan hasil belajar rendah. Maka dari itu penulis dalam menyusun laporan yang berjudul“Penggunaan Media Dalam Meningkatkan Kemampuan Siswa pada pembelajaran Membuat Karya Model dengan menggunakan metode Praktik dan Demonstrasi di Kelas VI MI Nurul Huda Bandung Sukorejo”

D.  Identifikasi Masalah
        Berkenaan dengan kurang berminat dan menariknya pembelajaran IPA bagi siswa sehingga partisipasi siswa dalam proses pembelajaran tidak kondusif yang bermuara pada rendahnya penguasaan materi pembelajaran yang mana fenomena ini berarti muncul selama proses pembelajaran seperti :
a. Jarang ada siswa yang dapat mengajukan pertanyaan pada guru.
b. Jarang siswa yang memberi tanggapan atas penjelasan guru.
c. Siswa kurang dapat membuat kesimpulan dari materi yang disampaikan.
d. Suasana kelas ribut.
Rendahnya penguasaan materi pelajaran dapat dilihat dari rendahnya pencapaian daya serap siswa perkelas pada mata pelajaran IPA kelas VI dari 7 orang siswa hanya 36 % daya serapnya.
         Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis meminta bantuan supervisor untuk
 mengidentifikasi kekurangan dari pembelajaran IPA yang dilaksanakan.
Dari hasil diskusi dengan supervisor terungkap beberapa masalah yang terjadi dalam pembelajaran  IPA, yaitu :
1. Rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.
2. Siswa kurang dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru.
3. Siswa kebanyakan kurang memperhatikan materi yang sedang disampaikan.
4. Rendahnya partisipasi siswa ketika pembelajaran berlangsung

E. Analisis dan Perumusan Masalah 
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, melalui diskusi dengan teman sejawat maupun supervisor dapat diketahui faktor penyebab rendahnya partisipasi siswa dan rendahnya penguasaan materi pelajaran  IPA oleh siswa adalah :
 a. Penjelasan guru terlalu abstrak dan monoton.
 b. Guru tidak menggunakan media peraga atau alat bantu mengajar.
 c. Siswa kurang termotivasi untuk pembelajaran dan cenderung malas.
 d. Suasana kelas tidak kondusif.

F. Rumusan Masalah
        Bertitik tolak dari latar belakang yang telah penulis sampaikan, maka perlu dirumuskan permasalahan itu guna lebih mudah dan terarahnya penulis dalam membahas
 permasalahan itu. Dan juga agar hasil kajian pembicaraan lebih mengenai sasaran yang diingunkan. Untuk itu permasalahan yang akan penulis paparkan dalam laporan ini
 adalah :
- Bagaimana cara meningkatkan pemahaman dan kemampuan siswa dengan
 menggunakan media ?

G. Tujuan Perbaikan
Berdasarkan rumusan masalah diatas penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mendeskripsikan atau menganalisis dampak penggunaan media dan praktik langsung dalam pembelajaran terhadap hasil belajar siswa.

H. Manfaat Perbaikan
a. Bagi Guru 
        Akan terjadi perubahan sikap guru, yakni perbaikan dalam strategi pembelajaran 
 IPA, serta memupuk rasa tanggung jawab dalam menyelesaikan
 permasalahan yang dihadapi.
b. Bagi Siswa 
       Dengan menggunakan media dan praktik langsung siswa menjadi lebih tertarik untuk belajar dan dapat menyerap materi pembelajaran yang diberikan guru dengan baik.
c. Bagi Madrasah
      Dengan adanya hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi sebagai alternatif untuk menentukan strategi pembelajaran yang lebih dalam meningkatkan hasil belajar.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A Pendapat Hopkins ( 1993 )

         Menurut Hopkins (1993), berkaitan dengan profesionalisme guru, dari praktek yang dilakukan oleh seorang guru dikelas merupakan kontrol sosial terhadap guru, serta kemanfaatan penelitian pendidikan dari segi profesinalisme, penelitian kelas yang dilakukan oleh seorang guru dipandang sebagai unjuk kerja seorang guru yang profesional karena studi sistematik yang dilakukan terhadap diri sendiri sebagai tanda pekerjaan guru yang propesional.
   Pendidikan diartikan secara umum oleh Diryakara (1980) yang menyatakan bahwa pendidikan adalah sebagai suatu upaya memanusiakan manusia ke taraf insani yang diwujudkan didalam seluruh proses, senada dengan pendapat G. Thomson (1957) yang menyatakan bahwa pendidikan adalah pengaruh lingkungan atas individu untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang tetap didalam kebiasaan-kebiasaan, pemikiran, sikap dan tingkah laku. Sedangkan fungsi utama pendidikan menurut Crow and Crow (1960) adalah bimbingan terhadap individu dalam upaya memenuhi kebutuhan dan keinginan sesuai dengan potensi diri untuk memperoleh kepuasan dalam kehidupan pribadi. 
        Namun pendidikan menurut Sunaryo dan Karta Dinata (1996) merupakan suatu proses membantu peserta didik agar berkembang secara optimal yaitu berkembang setinggi mungkin sesuai dengan potensi dan sistem nilai yang dianutnya dalam masyarakat. Pendidikan bukanlah proses memaksakan kehendak orang dewasa (guru) kepada peserta didik melainkan upaya menciptakan kondisi yang kondisif bagi poerkembangan anak.
          Menurut Tilaar (1993) bahwa pendidikan mempunyai hakikat yang memiliki komponen sebagai berikut :
-   Pendidikan merupakan proses berkesinambungan. Implikasi bahwa peserta didik
     punya
     kemampuan tetap ada sebagai makhluk sosial dan keinginan tidak pernah selesai.
 -  Proses pendidikan berarti menumbuh kembangkan eksistensi manusia baik interaksi
     manusia dengan sesama, alam, ide serta Tuhan Yang Maha Kuas.
 -  Eksistensi yang memasyarakatkan dalam proses ini terjadi internalisasi nilai-nilai,
     pembaruan dan revitalisasi (penyegaran).
 - Proses bermasyarakat dan membudaya mempunyai dimensi waktu dan ruang. Disamping itu dengan kemajuan teknologi pendidikan juga dapat menembus dimensi lokal, nasional, regional dan global.
        Untuk mengolah pembelajaran dengan baik, guru harus merencanakan atau menyusun rencana pembelajaran secara sistematis. Pada prinsipnya komponen-komponen dalam Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) sama dengan Rencana Pembelajaran (RP) yang dilakukan oleh guru sehari-hari.
        Namun demikian, agar terlihat rencana guru untuk memberikan tindakan perbaikan, kali ini perlu dituangkan dalam RPP, sehingga perlu dicantumkan tujuan perbaikan pembelajaran dan perlu strategi pelaksanaan perbaikan dituangkan dalam kegiatan belajar mengajar (panduan PKP, 2007). Untuk mengetahui kemajuan belajar yang dimiliki oleh siswaperludiadakantes. 
         Sebagai salah satu alat ukur untuk mengetahui keberhasilan seseorang dalam proses mengajar atau suatu program pendidikan. 
Metode pembelajaran yang baik berkaitan dengan tujuan, bahan, pembinaan keterampilan belajar(Tarigandkk1998:152)kriterianyaadalah :
1.Relevan. 
2.Memudahkan siswa dalam memahami materi pembelajaran
3.Mengembangkan buyer keterampilan proses.
4.Dapat mewujudkan keterampilan yang telah dirancang.
5.Merangsangsiswauntukbelajar.
6.Mengembangkanketerampilansiswa.
7.Mengembangkankreativitassiswa.
8.Tidakmenuntutperalatanyangrumit.
9.Mudahdilaksanakan.
10.Menciptakan suasana belaja

          Pengelolaan kelas sebagai fokus perbaikan dalam pembelajaran juga sangat mendukung keberhasilan siswa dalam pembelajaran. Perbaikan dari sudut pengelolaan kelas berdasarkan pada pendapat “Wright, 1991” bahwa guru sebagai pengelolaan kelas bertugas menciptakan situasi kelas yang memungkinkan terjadi pembelajaran yang efektif.
         Menurut Hamalik, (1986) mengemukakan bahwa pemakaian pembelajaran dalam proses belajar mengajar membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.
        Sementara itu menurut Gagne dan Briggs, (1975) secara inplisit mengatakan bahwa media adalah pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri dari antara lain : buku, tape recorder, kaset, video kamera, video recorder, film slide (gambar bingkai), fhoto, gambar, grafik, televisi, komputer. Dengan kata lain, media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.

....................NEX

Untuk file lengkap silahkan download  di bawah ini:

1. COPER PTK IPA  KELAS VI KARYA MODEL

2. LEMBAR KRITIK DAN SARAN

3. PEMBAHASAN PTK IPA KELAS VI KARYA MODEL PDF

4. PEMBAHASAN PTK IPA KELAS VI KARYA MODEL WORD

Demikian semoga bermanfaat dan silahkan dibagikan.

MI Nurul Huda Bandung
Berbagi Itu Indah

CONTOH PTK AKIDAH AKHLAK KELAS V METODE TANYA JAWAB

CONTOH PTK AKIDAH AKHLAK KELAS V METODE TANYA JAWAB


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi manusia dan berlangsung sepanjang hayat. Sejak kelahirannya ke dunia, anak memiliki kebutuhan untuk memperoleh pendidikan. Pendidikan sangat dibutuhkan oleh setiap manusia agar dapat melakukan aktivitas sosial di masyarakat tempat mereka berada. Adalah suatu kenyataan, anak sebagai makhluk yang belum dewasa harus ditolong, dibantu, dibimbing, serta diarahkan agar dapat mengembangkan potensinya secara optimal. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui pendidikan formal di sekolah.  
Sebagai lembaga pendidikan formal, sekolah tidak hanya berfungsi mengembangkan kecerdasan anak tetapi juga mengembangkan kepribadian. 
Bagi guru agama Islam,  memberikan soal agama Islam yang berkaitan dengan soal cerita bukanlah hal yang mudah. Seringkali siswa yang telah memahami topik agama Islam secara teoristis mengalami kesulitan ketika bentuk soal atau permasalahan disajikan dalam bentuk cerita. Sementara itu, dalam kurikulum Pendidikan Dasar 1994, fungsi pengajaran agama Islam adalah mempersiapkan anak didik agar dapat menjadi warga masyarakat yang demokratis dalam kehidupan sehari-hari melalui latihan yang praktis, bervariasi, dan aplikatif. Di sisi lain ada sebagian siswa masih mengalami kesulitan dalam membaca teks agama Islam. Sementara itu, siswa akan lebih mudah mencerna soal cerita agama Islam kelas III sampai VI MI/SD apabila siswa mampu membaca teks dengan baik dan benar, mengerti maksud cerita yang ada di dalamnya, serta memahami gambar yang ada. Bagi sebagian besar guru agama Islam SD, mengajarkan materi agama Islam yang berkaitan dengan kemampuan siswa memahami soal uraian bukanlah hal yang mudah. Meskipun banyak siswa yang telah mampu memahami topik agama Islam secara teoritis, akan tetapi banyak mengalami kesulitan ketika bentuk soal atau permasalahan disajikan dalam bentuk soal uraian. Dalam hal ini guru dituntut untuk mampu memberikan materi yang mudah diterima oleh siswa. Di samping itu pula, hendaknya guru memberikan contoh yang kongkret dan jelas berkaitan dengan materi soal berbentuk uraian. Bila upaya tersebut dapat dilakukan dengan baik, diharapkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran agama Islam juga akan meningkat. 
Berdasarkan situasi tersebut, dilakukan penelitian untuk mengembangkan strategi pembelajaran yang efektif dalam memahami materi agama Islam bagi siswa MI/SD. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian dilakukan dalam bentuk penelitian tindakan kelas.  
Berdasarkan uraian di atas, judul yang diambil oleh peneliti dalam penelitian ini adalah Penerapan Metode Tanya Jawab Dalam Upaya Meningkatkan Mutu Belajar Aqidah Pada Siswa Kelas V MI Nurul Huda Bandung Kecamatan Gandusari Kabupaten Trengalek Tahun Pelajaran 2016/2017


B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar siwa dengan diterapkannya pembelajaran metode tanya jawab?
2. Bagaimanakah pengaruh metode pembelajaran metode tanya jawab terhadap motivasi belajar siswa?

C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk:
1. Ingin mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa setelah diterapkannya pembelajaran metode tanya jawab.
2. Ingin mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa setelah diterapkan pembelajaran metode tanya jawab.


D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan pada permasalahan dalam penelitian tindakan yang berjudul Penerapan Metode Tanya Jawab Dalam Upaya Meningkatkan Mutu Belajar Aqidah Pada Siswa Kelas V MI Nurul Huda Bandung Kecamatan Gandusari Kabupaten Trengalek Tahun Pelajaran 2016/2017 

.......................NEX

Untuk File lengkap silahkan Download di bawah ini:




Jika membutuhkan bantuan masuk/Paswoed silahkan klik DISINI

Demikian dan terimakasih atas kunjunganya, jika bermanfaat silahkan bagikan ke rekan yang lain.

Berbagi Itu Indah