MI NURUL HUDA BANDUNG SUKOREJO

Kegiatan Wisuda di MI Bandung Sukorejo Gandusari Trenggalek.

MI NURUL HUDA BANDUNG SUKOREJO

Kegiatan Upacara Bendera yang diadakan setiap hari Senin.

MI NURUL HUDA BANDUNG SUKOREJO

Belajar bersukur dengan kebersamaan.

MI NURUL HUDA BANDUNG SUKOREJO

Selamat bekerja anak anak laksanakan tugasmu sesuai fungsimu sebagai pelajar dan pembelajar, tak perlu risau tak perlu mencari kerjaan lain diluar tugas mu.

MI NURUL HUDA BANDUNG SUKOREJO

Semakin banyak belajar semakin banyak yang diingat dan semakin sedikit belajar semakin sedikit yang diingat, bukan semakin banyak belajar semakin banyak yang di lupakan dan semakin sedikit belajar semakin sedikit yang lupa, ngono yo ngono neng yo ojo ngono

Rabu, 30 Januari 2019

MANFAAT MENGGAMBAR BAGI ANAK

MANFAAT MENGGAMBAR BAGI ANAK

Assalamu'alaikum wr. wb
Selamat siang Bapak Ibu pengunjung yang budiman semoga kita senantiasa sehat selalu.

Terkait kegiatan menggambar anak-anak erat sekali dengan kegiatan menggambar dan mewarna. Hal ini kerap ditemukan pada fase awal tumbuh kembang anak. Namun ternyata, menurut Dr. Rosalind Arden dari King’s College London banyak juga anak usia balita yang tidak suka menggambar.

Penyebab anak tidak atau kurang suka menggambar boleh jadi disebabkan karena kemampuan motorik anak belum terasah dengan optimal. Akibatnya, anak merasa menggambar adalah sebuah tantangan tersendiri baginya.

Selain disebabkan karena kemampuan motorik yang masih terbatas, faktor lainnya adalah kurangnya kemampuan mengobservasi, tidak tersedianya sarana menggambar, dan sebagainya.

Bapak ibu dapat membantu Anak anak dengan cara:
1. Menuntun pergerakan tangan anak saat ia menggambar
2. Melatih memegang alat mewarnai dengan baik
3. Menyediakan kertas dan pensil warna di meja belajar atau sekitar tempatnya bermain.

Bila penggunaan alat gambar seperti pensil warna, krayon, dst masih menjadi kendala besar bagi anak, bapak ibu bisa berkreasi dengan lebih mudah menggunakan teknik handprinting atau cetak tangan. Anda hanya perlu menyediakan kertas dan cat warna.

Demi menarik minat anak berkreasi seputar gambar dan warna, bapak ibu dapat mencoba beberapa inspirasi teknik handprinting berikut ini:

Bagi anak yang sudah cukup mahir menggunakan alat gambar namun mudah bosan dengan kegiatan menggambar atau mewarnai, bapak ibu dapat mengajaknya berkreasi menggunakan lembar aktivitas dari dari internet seperti contoh gambar dibawah ini.































Lembar aktivitas ini akan lebih menarik perhatian dan mempunyai sensasi mewarnai yang seru dan berbeda karena menghadirkan visual 3D ke hadapan anak Anda! 

Sebuah penelitian terbaru telah menemukan tanda anak genius bisa dilihat dari coretan tangannya, Jadi kalau anak menggambar walaupun baru berupa coret-coretan tapi pas diperhatikan kok nggak biasa ya gambarnya, bisa jadi anak genius.

Sebuah studi meneliti tentang figur manusia (Human Figure Drawings/HFD) yang digambar anak-anak umur 7-9 tahun. Dari hasil gambar ada 30 benda yang disebut 'benda luar biasa' yang digambar anak-anak yang sangat berbakat. Sebelumnya, memprediksi anak genius atau nggak dicoba dengan melihat jumlah fitur dan item yang digambar seorang anak.

Menurut salah satu peneliti Sven studi 'Identifying Highly Gifted Children by Analysing Human Figure Drawings: An Explorative Study' ini mengidentifikasi bakat di atas rata-rata. Nah, apa saja yang termasuk barang luar biasa pada gambar figur manusia? Menurut penelitian gambar tersebut termasuk riasan mata, lendir, bintik-bintik, jenggot kambing, kawat gigi, dasi, lencana, rambut di lengan, sarung tangan, cincin, dan rantai dompet. 

Ditemukan juga tanda anak genius yaitu saat anak menggambar manusia dengan cara khusus. Misalnya menggambar kepala dari samping, tangan yang dimasukkan ke dalam saku, dan tangan di belakang punggung. Walaupun belum ada karakteristik pasti yang membedakan anak berbakat atau nggak. 

"Kebanyakan program mengetes bakat masih bergantung pada ukuran standar, seperti tes kecerdasan dan ukuran pencapaian lainnya," kata Sven, yang bekerja di Pusat Studi Kebajikan di Radboud University di Belanda. 

Demikian artikel ini semoga menjadi inspirasi bapak ibu supaya anak-anak kita gemar menggambar dengan harapan motorik anak dapat tersalurkan dan dapat berkembang sesuai perkembangan fisiknya.

Atau baca juga : PERANGKAT PEMBELAJARAN PJOK KELAS 1 K-13
Sumber : https://www.haibunda.com

MI Nurul Huda Bndung
Berbagi itu indah

Kamis, 24 Januari 2019

PEMBIASAAN SEBAGAI SALAH SATU CIRI KHAS DAN KE KHASAN AMADRASAH

PEMBIASAAN SEBAGAI SALAH SATU CIRI KHAS DAN KE KHASAN MADRASAH

Assalamu'alaikum wr. wb.
Selamat pagi dan semangat pagi, selamat melaksanakan rutinitas sehari-hari semoga kita senantiasa di lindungi dan diridhoi Allah SWT. dalam segala aktifitas kita. 

Berdasarkan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. 

Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Tujuan pendidikan adalah suatu faktor yang sangat penting di dalam pendidikan, karena tujuan merupakan arah yang hendak dicapai atau yang hendak di tuju oleh pendidikan.Begitu juga dengan penyelenggaraan pendidikan yang tidak dapat dilepaskan dari sebuah tujuan yang hendak dicapainya.Hal ini dibuktikan dengan penyelenggaraan pendidikan yang di alami bangsa Indonesia. Fungsi dan tujuan dari pendidikan nasional dituangkan dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 3 yang berbunyi :“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab” 

Pendidikan Karakter Penguatan pendidikan moral (moral education) atau pendidikan karakter (character education)  dalam konteks sekarang sangat relevan untuk mengatasi krisis moral yang sedang melanda di negara kita. Krisis tersebut antara lain berupa meningkatnya pergaulan bebas, maraknya angka kekerasan anak-anak dan remaja, kejahatan terhadap teman, pencurian remaja, kebiasaan menyontek, penyalahgunaan obat-obatan, pornografi, dan perusakan milik orang lain sudah menjadi masalah sosial yang hingga saat ini belum dapat diatasi secara tuntas, oleh karena itu betapa pentingnya pendidikan karakter. Menurut Lickona, karakter berkaitan dengan konsep moral (moral knonwing), sikap moral (moral felling), dan perilaku moral (moral behavior). Berdasarkan ketiga komponen ini dapat dinyatakan bahwa karakter yang baik didukung oleh pengetahuan tentang kebaikan, keinginan untuk berbuat baik, dan melakukan perbuatan kebaikan.

Pendidikan karakter telah menjadi perhatian berbagai negara dalam rangka mempersiapkan generasi yang berkualitas, bukan hanya untuk kepentingan individu warga negara, tetapi juga untuk warga masyarakat secara keseluruhan. Pendidikan karakter dapat diartikan sebagai usaha kita secara sengaja dari seluruh dimensi kehidupan sekolah/madrasah untuk membantu pembentukan karakter secara optimal. Pendidikan karakter memerlukan metode khusus yang tepat agar tujuan pendidikan dapat tercapai. Di antara metode pembelajaran yang sesuai adalah metode keteladanan,  metode pembiasaan, dan metode pujian dan hukuman. 

Kegiatan Pembiasaan di Madrasah. Pengembangan karakter peserta didik dapat dilakukan dengan membiasakan perilaku positif tertentu dalam kehidupan sehari-hari. Pembiasaan merupakan proses pembentukan sikap dan perilaku yang relatif menetap dan bersifat otomatis melalui proses pembelajaran yang berulang-ulang, baik dilakukan secara bersama-sama ataupun sendiri-sendiri. Hal tersebut juga akan menghasilkan suatu kompetensi. Pengembangan karakter melalui pembiasaan ini dapat dilakukan secara terjadwal atau tidak terjadwal baik di dalam maupun di luar kelas. Kegiatan pembiasaan di Madrasah terdiri atas Kegiatan Rutin, Spontan, Terprogram dan Keteladanan. 

Kegiatan Rutin 
Kegiatan rutin adalah kegiatan yang dilakukan secara reguler dan terus menerus di Madarasah. Tujuannya untuk membiasakan siswa melakukan sesuatu dengan baik. Kegiatan pembiasaan yang termasuk kegiatan rutin adalah sebagai berikut : a.    Berdoa sebelum memulai kegiatan. Kegiatan ini bertujuan untuk membiasakan peserta didik berdoa sebelum memulia segala aktifitas. Kegiatan dilaksanakan setiap pagi secara terpusat dari ruang informasi dimana pada setiap pagi dengan petugas yang terjadwal b.    Membaca Asmaul Husna Kegiatan ini bertujuan membiasakan peserta didik untuk berdzikir, mengingat nama – nama Allah. c.Hormat kepada Bendera Merah Putih Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan jiwa nasionalisme dan bangga sebagai bangsa pada peserta didik.  d.Sholat Dhuha Bersama – sama  e.    Tadarus Al – Qur’an f.    Sholat Dhuhur Berjamaah g.    Berdoa di akhir pelajaran h.    Infaq Siswa i.    Kebersihan Kelas 

Kegiatan Spontan 
Kegiatan spontan adalah kegiatan yang dapat dilakukan tanpa dibatasi oleh waktu, tempat dan ruang. Hal ini bertujuan memberikan pendidikan secara spontan, terutama dalam membiasakan bersikap sopan santun, dan sikap terpuji lainnya. Contoh: a. Membiasakan mengucapkan salam dan bersalaman kepada guru, karyawan dan sesama siswa b.    Membiasakan bersikap sopan santun c.    Membiasakan membuang sampah pada tempatnya d.    Membiasakan antre e.    Membiasakan menghargai pendapat orang lain f.    Membiasakan minta izin masuk/keluar kelas atau ruangan g.    Membiasakan menolong atau membantu orang lain h.    Membiasakan menyalurkan aspirasi melalui media yang ada di Madrasah, seperti Majalah Dinding dan Kotak Curhat BK. i.    Membiasakan konsultasi kepada guru pembimbing dan atau guru lain sesuai kebutuhan. 

Kegiatan Terprogram 
Kegiatan Terprogram ialah kegiatan yang dilaksanakan secara bertahap disesuaikan dengan kalender pendidikan atau jadwal yang telah ditetapkan. Membiasakan kegiatan ini artinya membiasakan siswa dan personil Madrasah aktif dalam melaksanakan kegiatan Madrasah sesuai dengan kemampuan dan bidang masing-masing. Contoh : a.    Kegiatan memperingati hari-hari besar nasional c.    Kegiatan Karyawisata d.    Kegiatan Lomba Mata Pelajaran, seperti olimpiade matematika, pesona fisika, lomba mading, dll e.    Kegiatan Pentas Seni Akhir Tahun (PESAT) f.    Kegiatan Kemah Akhir Tahun Pelajaran (KATP) 

Kegiatan Keteladanan
Kegiatan Keteladanan, yaitu kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari yang dapat dijadikan contoh (idola) Ada sebuah Adigium yang mengatakan bahwa "cara terbak untuk mengubah orang lain " adalah mengubah diri sendiri. artinya adalah "keteladanan". sejalan dengan pikiran ini maestro pendidikan kita KI Hajar Dewantara telah memilih kata tepat yang digunakan sebagai kunci sukses pendidikan di Tanah Air yaitu Ing Ngarso Sun Tuladha, ini adalah sebuah bentuk Kunci Sukses, bahwa pola pembelajaran di perlukan sebuah keteladanan. Dan satu kata kunci yang bisa di jadikan sebagai rujukan buat kita semua bahwa satu keteladanan lebih baik dari pada seibu nasehat/kata-kata.Jadi kita memperlihatkan teladan bagi anak didik kita Contoh: a.    Membiasakan berpakaian rapi b.    Membiasakan datang tepat waktu c.    Membiasakan berbahasa dengan baik d.    Membiasakan rajin membaca e.    Mem
biasakan bersikap ramah, dll.
 ( Nur~ AGUMAPI )

Sumber: http://mtsn1jeneponto.sch.id