FOTO KEGIATAN

FOTO KEGIATAN
documentasi

Mengenai Saya

Senin, 06 November 2017

MAKALAH PARADIGMA SOSIOLOGI


MAKALAH
PARADIGMA SOSIOLOGI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Sosiologi merupakan cabang ilmu pengetahuan yang membahas perilaku manusia dalam bermasyarakat. Berbeda dengan psikologi yang merupakan cabang ilmu pengetahuan yang membahas perilaku manusia sebagai bawaan dari lahir dan bukan hasil dari interaksi atau hubungan bermasyarakat. Sosiologi juga bukan cabang dari ilmu filsafat, sosiologi berdiri sendiri sebagai cabang pengetahuan yang utuh.

Dalam perkembangannya mewujudkan sosiologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri, terdapat berbagai pandangan mengenai pokok persoalan yang dibahas dan menjadi objek dalam kajian sosiologi. Inilah yang disebut paradigma dalam sosiologi. Para tokoh sosiologi mempunyai berbagai pandangan mengenai objek sosiologi sehingga menimbulkan terbentuknya perbedaan paradigma.

Paradigma yang berbeda-beda inilah yang menimbulkan pertanyaan mengenai mana yang lebih baik dan mana yang mendekati kepada kebenaran. Bagaimana masing-masing paradigma dalam menanggapi masalah sosial yang seringkali terjadi di dalam bermasyarakat.Apakah setiap perilaku seseorang merupaka suatu tindakan sosial. Dalam makalah ini sedikit akan memberi penjelasan mengenai paradigma sosiologi.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan sedikit uraian masalah diatas, maka dapat dibuatlah rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah pengertian dariparadigma sosiologi pendidikan?
2. Bagaimanakah pembagian paradigma sosiologi pendidikan?
3. Apa sajakah teori yang mendukung paradigma sosiologi?
4. Bagaimana model analisis Sosiologi Pendidikan?

C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui pengertian paradigma sosiologi pendidikan
2. Mengetahui pembagian sosiologi pendidikan.
3. Mengetahui teori yang mendukung paradigma sosiologi pendidikan
4. Mengetahui model analisis dalam sosiologi pendidikan.

D. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah maka pembahasan pada makalah ini hanya dibatasi pada paradigma sosiologi pendidikan.
========================================================================
BAB II
PEMBAHASAN

  1. Pengertian Paradigma Sosiologi
Dalam kamus besar bahasa Indonesia paradigma diartikan model kerangka berfikir dalam ilmu pengetahuan.[1]
Sedangkan sosiologi pendidikan merupakan kajian sosiologi yang menekankan implikasi dan akibat sosial dari pendidikan dan memandang masalah – masalah pendidikan dari sudut totalitas lingkup sosial kebudayaan , politik, dan ekonomisnya bagi masyarakaat.[2]
Menurut Nasution  yang dikutip oleh Abdullah Idi mengatakan bahwa sosiologi pendidikan adalah ilmu yang berusaha untuk mengetahui cara – cara mengendalikan proses pendidikan untuk memperoleh perkembangan pendidikan individu.[3]
Istilah paradigma pertama kali diperkenalkan oleh Thomas Khun yang dikutip oleh George Ritzer di dalam karyanya The structure of Scientific Revolution. Namun didalam bukunya ini dia tidak merumuskan secara jelas apa arti dari paradigma. Kuhn sendiri nampaknya megartikan paradigma sebagai keseluruhan susunan kepercayaan, nilai-nilai serta teknik-teknik yang sama-sama dipakai oleh anggota komunitas ilmuwan tertentu.[4]
Sedangkan menurut George Ritzer paradigma adalah pandangan dasar dari ilmuwan tentang apa yang menjadi pokok persoalan yang semestinya dipelajari oleh suatu cabang ilmu pengetahuan (discipline).[5]
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa paradigma sosiologi pendidikan  itu diartikan sebagai pandangan mengenai pokok persoalan yang menjadi pusat perhatian yang menekankan implikasi dan akibat sosial dari pendidikan dan memandang masalah pendidikan dari sudut sosiologi. Paradigma menentukan apa yang seharusnya menjadi obyek studi dalam disiplin tertentu.

B.     Pembagian Paradigma Sosiologi
Dalam sosiologi menurut George Rizert terdapat tiga paradigma yaitu paradigma fakta sosial, paradigma definisi sosial dan paradigma perilaku sosial.[6]

1.        Paradigma fakta sosial
Menurut Durkheim yang dikutip Farida Hanum bahwa  Durkheim melihat sosiologi yang baru lahir itu dalam upaya untuk memperoleh kedudukan sebagai cabang ilmu sosial yang berdiri sendiri, tengah berada dalam ancaman bahaya kekuatan pengaruh dua cabang ilmu yang telah berdiri kokoh, yakni filsafat dan psikologi. Durkehim melihat filsafat sebagai ancaman dari dalam lewat dua orang tokoh sosiologi yang dominan saat itu, yakni August Comte dan Herbert Spencer. Keduanya mempunyai pandangan yang lebih bersifat filosofis daripada sosiologis. Karena itu Emile Durkheim mencoba menguji teori-teori yang dihasilkan di berdasarkan hasil pemikiran spekulatif itu dengan data konkrit berdasarkan hasil penelitian empiris. Menurut Durkheim yang dikutip oleh Farida Hanum, riset empiris inilah yang membedakan antara sosiologi dengan filsafat. Sebaliknya jika pekerjaan yang telah dirintis Comte dan Spencer itu dilanjutkan, maka sosiologi tidak akan berdiri sendiri hanya sebagai cabang ilmu filsafat.[7]

DAN SETERUSNYA>>>>>

====================================================================
BAB.III dan Seterusnya silahkan downlod pada link berikut:

1. BAB. I
2. BAB II



[1] Tim penyusun,Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Jakarta : Balai Pustaka,1990),648
[2] Mahmud,Sosiologi Pendidikan,(Bandung: CV Pustaka Setia,2012),13
[3] Abdullah idi,Sosiologi Pendidikan,(Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,2013),26
[4] George Ritzer, Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda, (Jakarta:CV Rajawali, 1985),6
[5] Ibid,..8
[6] George Ritzer, Teori Sosiologi Modern,( Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2010),  697.
[7] Farida hanum,Konsep materi dan pembelajaran sosiologi ,(Yogyakarta:PPs UNY,2011),4
[8] Mahmud,Sosiologi...,21
[9] Mahmud,Sosiologi...,21
[10] George Ritzer, Sosiologi Ilmu Pengetahuan ..., 38.
[11] Mahmud, Sosiologi..., 26
[12] Ibid,...27
[14] George Ritzer, Sosiologi Ilmu Pengetahuan..., 40-41.
[15] George Ritzer, Sosiologi Ilmu Pengetahuan..., 46.
[18] George Ritzer, Sosiologi Ilmu Pengetahuan..., 59.

[19] George C. Homans, Behaviorisme dan Sesudahnya, dalam Anthony Giddens, dan Jonathan H. Turner (ed),  103
[20] Anthony Giddens, Teori Strukturasi; Dasar-dasar Pembentukan Struktur Sosial Masyarakat, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010),50.
[21] Mahmud,Sosiologi...,53

0 komentar:

Posting Komentar