MAKALAH
PARADIGMA SOSIOLOGI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sosiologi merupakan cabang ilmu pengetahuan yang membahas perilaku manusia dalam bermasyarakat. Berbeda dengan psikologi yang merupakan cabang ilmu pengetahuan yang membahas perilaku manusia sebagai bawaan dari lahir dan bukan hasil dari interaksi atau hubungan bermasyarakat. Sosiologi juga bukan cabang dari ilmu filsafat, sosiologi berdiri sendiri sebagai cabang pengetahuan yang utuh.
Dalam perkembangannya mewujudkan sosiologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri, terdapat berbagai pandangan mengenai pokok persoalan yang dibahas dan menjadi objek dalam kajian sosiologi. Inilah yang disebut paradigma dalam sosiologi. Para tokoh sosiologi mempunyai berbagai pandangan mengenai objek sosiologi sehingga menimbulkan terbentuknya perbedaan paradigma.
Paradigma yang berbeda-beda inilah yang menimbulkan pertanyaan mengenai mana yang lebih baik dan mana yang mendekati kepada kebenaran. Bagaimana masing-masing paradigma dalam menanggapi masalah sosial yang seringkali terjadi di dalam bermasyarakat.Apakah setiap perilaku seseorang merupaka suatu tindakan sosial. Dalam makalah ini sedikit akan memberi penjelasan mengenai paradigma sosiologi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan sedikit uraian masalah diatas, maka dapat dibuatlah rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah pengertian dariparadigma sosiologi pendidikan?
2. Bagaimanakah pembagian paradigma sosiologi pendidikan?
3. Apa sajakah teori yang mendukung paradigma sosiologi?
4. Bagaimana model analisis Sosiologi Pendidikan?
C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui pengertian paradigma sosiologi pendidikan
2. Mengetahui pembagian sosiologi pendidikan.
3. Mengetahui teori yang mendukung paradigma sosiologi pendidikan
4. Mengetahui model analisis dalam sosiologi pendidikan.
D. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah maka pembahasan pada makalah ini hanya dibatasi pada paradigma sosiologi pendidikan.
========================================================================
BAB
II
PEMBAHASAN
- Pengertian
Paradigma Sosiologi
Dalam kamus
besar bahasa Indonesia paradigma diartikan model kerangka berfikir dalam ilmu
pengetahuan.[1]
Sedangkan
sosiologi pendidikan merupakan kajian sosiologi yang menekankan implikasi dan
akibat sosial dari pendidikan dan memandang masalah – masalah pendidikan dari
sudut totalitas lingkup sosial kebudayaan , politik, dan ekonomisnya bagi
masyarakaat.[2]
Menurut
Nasution yang dikutip oleh Abdullah Idi
mengatakan bahwa sosiologi pendidikan adalah ilmu yang berusaha untuk
mengetahui cara – cara mengendalikan proses pendidikan untuk memperoleh
perkembangan pendidikan individu.[3]
Istilah paradigma pertama kali
diperkenalkan oleh Thomas Khun yang dikutip oleh George Ritzer di dalam
karyanya The structure of Scientific
Revolution. Namun didalam bukunya ini dia tidak merumuskan secara jelas apa
arti dari paradigma. Kuhn sendiri nampaknya megartikan paradigma sebagai
keseluruhan susunan kepercayaan, nilai-nilai serta teknik-teknik yang sama-sama
dipakai oleh anggota komunitas ilmuwan tertentu.[4]
Sedangkan menurut George Ritzer
paradigma adalah pandangan dasar dari ilmuwan tentang apa yang menjadi pokok
persoalan yang semestinya dipelajari oleh suatu cabang ilmu pengetahuan
(discipline).[5]
Dari beberapa pengertian diatas dapat
disimpulkan bahwa paradigma sosiologi pendidikan itu diartikan sebagai pandangan mengenai pokok
persoalan yang menjadi pusat perhatian yang menekankan implikasi dan akibat
sosial dari pendidikan dan memandang masalah pendidikan dari sudut sosiologi.
Paradigma menentukan apa yang seharusnya menjadi obyek studi dalam disiplin
tertentu.
B.
Pembagian Paradigma
Sosiologi
Dalam sosiologi menurut
George Rizert terdapat tiga paradigma yaitu paradigma fakta sosial, paradigma definisi
sosial dan paradigma perilaku sosial.[6]
1.
Paradigma fakta sosial
Menurut Durkheim yang
dikutip Farida Hanum bahwa Durkheim
melihat sosiologi yang baru lahir itu dalam upaya untuk memperoleh kedudukan
sebagai cabang ilmu sosial yang berdiri sendiri, tengah berada dalam ancaman
bahaya kekuatan pengaruh dua cabang ilmu yang telah berdiri kokoh, yakni
filsafat dan psikologi. Durkehim melihat filsafat sebagai ancaman
dari dalam lewat dua orang tokoh sosiologi yang dominan saat itu, yakni August
Comte dan Herbert Spencer. Keduanya mempunyai pandangan yang lebih bersifat
filosofis daripada sosiologis. Karena itu Emile Durkheim mencoba menguji
teori-teori yang dihasilkan di berdasarkan hasil pemikiran spekulatif itu
dengan data konkrit berdasarkan hasil penelitian empiris. Menurut Durkheim yang
dikutip oleh Farida Hanum, riset empiris inilah yang membedakan antara
sosiologi dengan filsafat. Sebaliknya jika pekerjaan yang telah dirintis Comte
dan Spencer itu dilanjutkan, maka sosiologi tidak akan berdiri sendiri hanya
sebagai cabang ilmu filsafat.[7]
DAN SETERUSNYA>>>>>
====================================================================
BAB.III dan Seterusnya silahkan downlod pada link berikut:
1. BAB. I
2. BAB II
3. BAB III
[1] Tim
penyusun,Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Jakarta
: Balai Pustaka,1990),648
[2] Mahmud,Sosiologi Pendidikan,(Bandung: CV Pustaka Setia,2012),13
[3]
Abdullah idi,Sosiologi Pendidikan,(Jakarta
: PT Raja Grafindo Persada,2013),26
[5]
Ibid,..8
[6]
George Ritzer, Teori Sosiologi Modern,(
Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2010), 697.
[7]
Farida hanum,Konsep materi dan
pembelajaran sosiologi ,(Yogyakarta:PPs UNY,2011),4
[8]
Mahmud,Sosiologi...,21
[9]
Mahmud,Sosiologi...,21
[10]
George Ritzer, Sosiologi Ilmu Pengetahuan
..., 38.
[11]
Mahmud, Sosiologi..., 26
[12]
Ibid,...27
[13] http://sosiologiuberallez.blogspot.com/2012/07/paradigma-sosiologi-defenisi-sosial.html
diakses tanggal 26 oktober 2014 pukul 21.45
[15]
George Ritzer, Sosiologi Ilmu
Pengetahuan..., 46.
[16] http://plsbersinergi.blogspot.com/2012/12/paradigma-dan-teori-teori-antropologi.html
diakses tanggal 27 Oktober 2014 pukul 15.29
[17] http://plsbersinergi.blogspot.com/2012/12/paradigma-dan-teori-teori-antropologi.html
diakses tanggal 27 Oktober 2014 pukul 15.29
[19] George C. Homans, Behaviorisme dan Sesudahnya, dalam
Anthony Giddens, dan Jonathan H. Turner (ed), 103
[20]
Anthony Giddens, Teori Strukturasi;
Dasar-dasar Pembentukan Struktur Sosial Masyarakat, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2010),50.
[21]
Mahmud,Sosiologi...,53
0 komentar:
Posting Komentar