MI NURUL HUDA BANDUNG SUKOREJO

Kegiatan Wisuda di MI Bandung Sukorejo Gandusari Trenggalek.

MI NURUL HUDA BANDUNG SUKOREJO

Kegiatan Upacara Bendera yang diadakan setiap hari Senin.

MI NURUL HUDA BANDUNG SUKOREJO

Belajar bersukur dengan kebersamaan.

MI NURUL HUDA BANDUNG SUKOREJO

Selamat bekerja anak anak laksanakan tugasmu sesuai fungsimu sebagai pelajar dan pembelajar, tak perlu risau tak perlu mencari kerjaan lain diluar tugas mu.

MI NURUL HUDA BANDUNG SUKOREJO

Semakin banyak belajar semakin banyak yang diingat dan semakin sedikit belajar semakin sedikit yang diingat, bukan semakin banyak belajar semakin banyak yang di lupakan dan semakin sedikit belajar semakin sedikit yang lupa, ngono yo ngono neng yo ojo ngono

FOTO KEGIATAN

FOTO KEGIATAN
documentasi

Mengenai Saya

Kamis, 07 September 2017

MAKALAH MUNASABAH

MAKALAH MUNASABAH


PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah
Al-Quran Al-Karim memperkenalkan dirinya dengan berbagai ciri dan sifat, salah satunya adalah bahwa Al-Quran adalah kitab yang keotentikannya di jamin oleh Allah, Dan dia adalah kitab yang selalu dipelihara. (Qs. Al-Hijr-9)
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ (٩)
Atinya : Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.
Perbedaan pangkal tolak dalam menelaah Al-Quran oleh sarjana muslim dan bukan  muslim (orientalis) menghasilkan kesimpulan yang berbeda pula. Sarjana muslim dalam melakukan usahanya didasari oleh titik tolak imani disertai dengan nuansa yang tersendiri. Sedangkan para orientalis, tidak mempunyai ikatan batin sama sekali dengan Al-Quran. Mereka menerapkan kebiasaan ilmiah yang bertolak belakang dari ”keraguan” untuk menemukan sebuah “kebenaran” ilmiah. Almarhum ‘Abdul-Halim Mahmud, mantan Syaikh Al-Azhar berkata : “Para orientalis yang dari saat ke saat berusaha menunjukkan kelemahan Al-Quran, tidak mendapatkan celah untuk meragukan ke otentikannya.”
Seorang muslim, tidak dapat menghindarkan diri dari keterikatannya dengan Al-Quran. Seorang muslim mempelajari Al-Quran tidak hanya mencari “kebenaran” ilmiah, tetapi juga mencari isi dan kandungan Al-Quran. Begitu juga dengan telaah tentang munasabah yang merupakan bagian dari telaah Al-Quran. Seluruh usaha  membeberkan berbagai bentuk hubungan dan kemirip-miripan dalam Al-Quran adalah tidak terlepas dari usaha membuktikan bahwa Al-Quran sebagai “sesuatu yang luar biasa”.





B.       Rumusan Masalah
Maka makalah akan membahas perihal yang berkaitan dengan:
1.      Apa pengertian Ilmu Munasabah?
2.      Apa kegunaan mempelajari Munasabah Al-Qur’an?
3.      Apa fungsi Ilmu Al-Munasabah?
4.      Berapa macam-macam Ilmu Munasabah?

C.      Tujuan Pembahasan
Mengingat urgensi dari Ilmu Munasabah itu sangatlah penting, dalam menelaah Al-Quran, maka tujuan dari makalah ini sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui pengertian Ilmu Munasabah.
2.      Untuk  mengetahui kegunaan mempelajari Munasabah Al-Qur’an.
3.      Untuk mengetahui fungsi Ilmu Al-Munasabah.
4.      Untuk mengetahui macam-macam Ilmu Munasabah.

D.      Manfaat
Adapun manfaat dari makalah ilmu munasabah ini adalah :
1.      Dapat mengetahui pengertian Ilmu Munasabah.
2.      Dapat mengetahui kegunaan mempelajari Munasabah Al-Qur’an
3.      Dapat mengetahui fungsi Ilmu Munasabah.

4.      Dapat mengetehui macam-macam Ilmu Munasabah.


PEMBAHASAN

A.           Pengertian Ilmu Munasabah
Munasabah berasal dari kata ناسبيناسبمناسبة yang berarti dekat, serupa, mirip, dan rapat. المناسبة sama artinya dengan المقاربة yakni mendekatkannya dan menyesuaikannya.; النسيب artinya القريب المتصل (dekat dan berkaitan). Misalnya, dua orang bersaudara dan anak paman. Ini terwujud apabila kedua-duanya saling berdekatan dalam artian ada ikatan atau hubungan antara kedua-duanya. An-Nasib juga berarti Ar-Rabith, yakni ikatan, pertalian, hubungan.[1]
Selanjutnya Quraish Shihab menyatakan (menggaris bawahi As-Suyuthi)  bahwa munasabah adalah ada-nya keserupaan dan kedekatan diantara berbagai ayat, surah, dan kalimat yang mengakibatkan adanya hubungan.[2]Hubungan tersebut dapat berbentuk keterkaitan makna antara ayat dan macam-macam hubungan, atau kemestian dalam fikiran (nalar).
Makna tersebut dapat dipahami, bahwa apabila suatu ayat atau surah sulit ditangkap maknanya secara utuh, maka menurut metode munasabah ini mungkin dapat dicari penjelasannya di ayat atau di surah lain yang mempunyai kesamaan atau kemiripan. Secara terminologi, munasabah dapat didefinisikn sebagai berikut:
a)        Munasabah adalah kemiripan-kemiripan yang terdapat pada hal-hal tertentu dalam al-Qur’an baik surah maupun ayat-ayatnya yang menghubungkan uraian satu dengan yang lainnya.
b)        Menurut Ibnu al-Arabi dalam Mabahits fi Ulum al-qur’an, Mansyurat al-Hadits karangan Manna al Qaththan mengungkapkan yang artinya sebagai berikut:
“Munasabah adalah keterikatan ayat-ayat al-Qur’an sehingga seolah-olah merupakan satu ungkapan yang mempunyai kesatuan makna dan keteraturan redaksi. Munasabah merupakan ilmu yang sangat agung”
c)        Menurut Manna’ al-Qaththan yang dimaksud Munasabah adalah sisi keterikatan antara beberapa ungkapan di dalam satu ayat, atau antar ayat pada beberapa ayat, atau antar surah (di dalam al-Qur’an).[3]
Jadi, munasabah adalah kemiripan-kemiripan yang terdapat pada hal-hal tertentu dalam Al-Quran baik surat maupun ayat-ayatnya yang menghubungkan uraian satu dengan yang lainya.
Menurut bahasa, munasabah berarti hubungan atau relevansi, yaitu hubungan persesuaian antara ayat atau surat yang satu dengan ayat atau surat yang sebelum atau sesudahnya. Ilmu munasabah berarti ilmu yang menerangkan hubungan antara ayat atau surat yang satu dengan surat yang lainnya. Menurut istilah, ilmu munasabah / ilmu tanasubil ayati was suwari ini ialah ilmu untuk mengetahui alasan-alasan penertiban dari bagian-bagian Al-Qur’an yang mulia.Ilmu ini menjelaskan segi-segi hubungan antara beberapa ayat / beberapa surat Al-Qur’an. Apakah hubungan itu berupa ikatan antara ‘am (umum) dan khusus / antara abstrak dan konkret / antara sebab-akibat atau antara illat dan ma’lulnya, ataukah antara rasional dan irasional, atau bahkan antara dua hal yang kontradiksi. Jadi pengertian munasabah itu tidak hanya sesuai dalam arti yang sejajar dan paralel saja. Melainkan yang kontradiksipun termasuk munasabah, seperti sehabis menerangkan orang mukmin lalu orang kafir dan sebagainya. Sebab ayat-ayat Al-Qur’an itu kadang-kadang merupakan takhsish (pengkhususan) dari ayat-ayat yang umum. Dan kadang-kadang sebagai penjelasan yang konkret terhadap hal-hal yang abstrak.[4]
Karena itu, ilmu munasabah itu merupakan ilmu yang penting, karena ilmu itu bisa mengungkapkan rahasia kebalaghahan Al-Qur’an dalam menjangkau sinar petunjuknya.


B.            Kegunaan Mempelajari Munasabah Al-Qur’an
Berikut ini beberapa kegunaan mempelajari munasabah Al-Qur’an antara lain:[5]
1.        Mengetahui persambungan antara bagian Al-Qur‟an, baik antara kalimat-kalimat atau ayat-ayat maupun surah-surahnya yang satu dengan yang lain, sehingga lebih memperdalam pengetahuan dan pengenalan terhadap kitab Al-Qur‟an dan memperkuat keyakinan terhadap kewahyuan dan kemukjizatannya.
2.        Dengan Ilmu Munasabah itu, dapat diketahui mutu dan kebalaghahan bahasa Al-Qur‟an dan konteks kalimat-kalimatnya yang satu dengan yang lain, serta persesuaian ayat atau surahnya yang satu dari yang lain, sehingga lebih menguatkan keyakinan kita bahwa Al-qur‟an itu benar-benar wahyu dari Allah SWT, dan bukan buatan NabiMuhammadSAW.
3.        Untuk menafsirkan al-quran, yakni menjadikan bagian-bagian kalimat menjadi satu keutuhan, yang diungkapkan dengan sling keterkaitan antara satu dan lainnya sehingga membantu ahli tafsir dalm memahami makna yang terkandung dalam al-quran.

C.           Fungsi Ilmu Munasabah
Ada empat fungsi utama dari Ilmu Munasabahantara lain:[6]
1.        Untuk menemukan arti yang tersirat dalam susunan dan urutan kalimat-kalimat, ayat-ayat, dan surah-surah dalam Al-Quran.
2.        Untuk menjadikan bagian-bagian dalam Al-Quran saling berhubungan sehingga tampak menjadi satu rangkaian yang utuh dan integral.
3.        Ada ayat baru dapat dipahami apabila melihat ayat berikutnya.
4.        Untuk menjawab kritikan orang luar (orientalis) terhadap sistematika Al-Quran.


D.           Macam-Macam Munasabah.
Ditinjau dari sifatnya, munasabah terbagi menjadi 2 bagian, yaitu : Pertama, zhahirul irtibath, yang artinya munasabah ini terjadi karena bagian al-Qur’an yang satu dengan yang lain nampak jelas dan kuat disebabkan kuatnya kaitan kalimat yang satu dengan yang lain. Deretan beberapa ayat yang menerangkan sesuatu materi itu terkadang, ayat yang satu berupa penguat, penafsir, penyambung, penjelas, pengecualian, atau pembatas dengan ayat yang lain. Sehingga semua ayat menjadi satu kesatuan yang utuh dan tidak terpisahkan. Sebagai contoh, adalah hubungan antara ayat 1 dan 2 dari surat al-Isra’, yang menjelaskan tentang di-isra’-kannya Nabi Muhammad saw, dan diikuti oleh keterangan tentang diturunkannya Tarurat kepada Nabi Musa as. Dari kedua ayat tersebut nampak jelas bahwa keduanya memberikan keterangan tentang diutusnya nabi dan rasul.[7]
Dan kedua, khafiyul irtibath, artinya munasabah ini terjadi karena antara bagian-bagian al-Qur’an tidak ada kesesuaian, sehingga tidak tampak adanya hubungan di antara keduanya, bahkan tampak masing-masing ayat berdiri sendiri, baik karena ayat yang dihubungkan dengan ayat lain maupun karena yang satu bertentangan dengan yang lain. Hal tersebut tampak dalam 2 model,[8]yakni, hubungan yang ditandai dengan huruf ‘athaf, sebagai contoh, terdapat dalam surat al-Ghosyiyah ayat 17-20 :
أَفَلَا يَنْظُرُونَ إِلَى الْإِبِلِ كَيْفَ خُلِقَتْ (17) وَإِلَى السَّمَاءِ كَيْفَ رُفِعَتْ (18) وَإِلَى الْجِبَالِ كَيْفَ نُصِبَتْ (19) وَإِلَى الْأَرْضِ كَيْفَ سُطِحَتْ (20)
Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana diciptakan. Dan langit, bagaimana ditinggikan. Dan gunung-gunung, bagaimana ditegakkan. Dan bumi, bagaimana dihamparkan.
Jika diperhatikan, ayat-ayat tersebut sepertinya tidak terkait satu dengan yang lain, padahal hakekatnya saling berkaitan erat. Penyebutan dan penggunaan kata unta, langit, gunung, dan bumi pada ayat-ayat tersebut berkaitan erat dengan kebiasaan yang berlaku di kalangan lawan bicara yang tinggal di padang pasir, di mana kehidupan mereka sangat tergantung pada ternak (unta), namun keadaan tersebut tak kan bisa berlangsung kecuali dengan adanya air yang diturunkan dari langit untuk menumbuhkan rumput-rumput di mana mereka mengembala, dan mereka memerlukan gunung-gunung dan bukit-bukit untuk berlindung dan berteduh, serta mencari rerumputan dan air dengan cara berpindah-pindah di atas hamparan bum yang luas.
Sedangkan model yang kedua, adalah tanpa adanya huruf ‘athaf, sehingga membutuhkan penyokong sebagai bukti keterkaitan ayat-ayat, berupa pertalian secara maknawi. Dalam hal ini ada 3 (tiga) jenis : Tanzhir atau hubungan mencerminkan perbandingan, Mudhaddah atau hubungan yang mencerminkan pertentangan, Istithrad atau hubungan yang mencerminkan kaitan suatu persoalan dengan persoalan lain.[9]
Adapun munasabah dari segi materinya, dapat dibagi menjadi 2 (dua), yaitu :
·                Pertama,munasabah antar ayat dalam al-Qur’an, yaitu hubungan atau persesuaian antara ayat yang satu dengan yang lain. Dengan penjelasan dan contoh yang telah penulis kemukakan di atas.
·                Kedua,munasabah antar surat. Dalam hal ini muhasabah antar surat dalam al-Qur’an memiliki rahasia tersendiri. Ini berarti susunan surat dalam al-Qur’an disusun dengan berbagai pertimbangan logis dan filosofis.[10]
Adapun cakupan korelasi antar surat tersebut adalah sebagai berikut :
a.              Hubungan antara nama-nama surat. Misalnya surat al-Mu’minun, dilanjutkan dengan surat an-Nur, lalu diteruskan dengan surat al-Furqon. Adapun korelasi nama surat tersebut adalah orang-orang mu’min berada di bawah cahaya (nur) yang menerangi mereka, sehingga mereka mampu membedakan yang haq dan yang bathil.
b.             Hubungan antara permulaan surat dan penutupan surat sebelumnya. Misalnya permulaan surat al-Hadid dan penutupan surat al-waqi’ah memiliki relevansi yang jelas, yakni keserasian dan hubungan dengan tasbih. سبح لله ما في السماوات و الأرض و هو العزيز الحكيم (الحديد : 1) dan فسبح باسم ربك العظيم (الواقعة : 96) .
c.              Hubungan antar awal surat dan akhir surat. Dalam satu surat terdapat korelasi antara awal surat dan akhirannya. Misalnya, dalam surat al-Qashash dimulai dengan kisah nabi Musa dan Fir’aun serta kroni-kroninya, sedangkan penutup surat tersebut menggambarkan pernyataan Allah agar umat Islam jangan menjadi penolong bagi orang-orang kafir, sebab Allah lebih mengetahui tentang hidayah.[11]
d.             Hubungan antara dua surat dalam soal materi dan isinya. Misalnya antara surat al-Fatihah dan surat al-Baqarah. Yang mana dalam surat al-Fatihah berisi tema global tentang aqidah, muamalah, kisah, janji, dan ancaman. Sedangkan dalam surat al-Baqarah menjadikan penjelas yang lebih rinci dari isi surat al-Fatihah.
Sebagai contoh, dalam bukunya Mukjizat al-Qur’an, M. Quraish Shihab memberikan satu sistematika surat al-Baqarah dengan susunan uraian sebagai berikut :
1.             Pendahuluan, yang berbicara tentang al-Qur’an.
2.             Uraian yang mengandung empat tujuan pokok, yaitu :
·               Ajakan kepada seluruh manusia untuk memeluk ajaran Islam.
·               Ajakan kepada ahli kitab agar meninggalkan kebatilan mereka dan mengikuti ajaran Islam.
·               Penjelasan tentang ajaran-ajaran al-Qur’an.
·               Penjelasan tentang dorongan dan motivasi yang dapat mendukung pemeluknya melaksanakan ajaran Islam.
3.             Penutup, yang menjelaskan siapa yang mengikuti ajaran ini serta penjelasan tentang apa yang diharapkan oleh mereka untuk dapat mereka peroleh dalam hidup di dunia dan akhirat.[12]


PENUTUP

     A.    Kesimpulan
Dalam makalah ini telah dijelaskan tentang munasabah Al-Qur’an dan telah kita ketahui bahwa munasabah di peroleh dari ijtihad,dan dapat kita simpulkan bahwa:
a.         Munasabah secara bahasa berarti cocok,patut atau sesuai,mendekati, musyakalah (keserupaan) dan muqarabah (kedekatan). Munasabah secara istilah berarti ilmu Al-Qur’an yang digunakan untuk mengetahui hubungan antar ayat atau surat dalam Al-Qur’an secara keseluruhan dan latar belakang penempatan tartib ayat dan suratnya.
Macam-macam munasabah dari segi sifatnya: Zhahir al-Irtibath (korelasi yang bersifat transparan), Khafiyyu-al-Irtibath (korelasi yang bersifat terselubung). Macam-macam munasabah dari segi materinya: Munasabah antar ayat dalam Al-Qur’an dan Munasabah antar surat dalam Al-Qur’an.
b.         Kegunaan mempelajari munasabah Al-Qur’an antara lain:
·           Mengetahui persambungan antara bagian Al-Qur‟an.
·           Dapat diketahui mutu dan kebalaghahan bahasa Al-Qur‟an dan konteks kalimat-kalimatnya yang satu dengan yang lain.
·           Membantu dalam menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an.

    B.     Saran
Kita harus lebih giat mempelajari Al-Qur’an sehingga kita dapat mengetahui munasabah Al-Quran.


======================================================================
Terimakasih atas kunjungannya.
File lengkap silahkan download 

DISINI


MI Nurul Huda Bandung
Berbagi Itu Indah




[1]Prof.Dr.H.Rahmat syafe’I MA, Pengantar Ilmu Tafsir, (pustaka setia),37.
[2]M.Quraish Shihab, Wawasan Al-Quran, (Bandung,Mizan,cet IV, 1996),319.
[7]Supiana dan Karman, M., Ulumul Qur’an, ( Bandung : Pustaka Islamika, 2002),164.
[8]Chirzin, Muhammad, Al-Qur’an dan Ulumul Qur’an, cet. II, ( Yogyakarta : PT. Dana Bhakti Prima Yasa, 2003),52.
[9] Ibid,, 53.
[10] Supiana dan Karman, M., Ulumul Qur’an, ( Bandung : Pustaka Islamika, 2002), 166.
[11]Chirzin, Muhammad, Al-Qur’an dan Ulumul Qur’an,,,,, 54.
[12]Shihab, M. Qraish, Mukjizat al-Qur’an, cet.XIV, ( Bandung : Mizan, 2000),  253.




Selasa, 05 September 2017

CONTOH PERATURAN AKADEMIK

CONTOH PERATURAN AKADEMIK TERBARU


Selamat siang rekan-rekan pengunjung yang berbahagia, kali ini MI Nurul Huda Bandung akan berbagi file Contoh Peraturan Akademik dalam bentuk file doc. yang dapat diedit sesuai keinginan rekan-rekn semua.

Silahkan download di link  berikut:

DOWNLOAD CONTOH PERATURAN AKADEMIK di  SINI

Demikian file Contoh Peraturan Akademik yang dapat MI Nurul Huda Bandung bagikan.
Semoga bermanfaat.

MI Nurul Huda Bandung
Berbagi itu Indah.

CONTOH KODE ETIK GURU MADRASAH

CONTOH KODE ETIK GURU MADRASAH


Berikut MI Nurul Huda Bandung akan bagikan Contoh Kode Etik Guru Madrasah, Silahkan  di download dan dibagikan jika bermanfaat

DOWNLOAD CONTOH KODE ETIK GURU MADRASAH

MI Nurul Huda Bandung
Berbagi Itu Indah.

CONTOH EVALUASI DIRI MADRASAH

CONTOH EVALUASI DIRI MADRASAH

Asalamu'allaikum wr.wb.
Selamat siang selamat berjumpa lagi, kali ini MI Nurul Huda Bandung Sukorejo akan berbagi seputar Evaluasi Diri Madrasah (EDS)

Terkadang kita merasa kebingungan mencari rujukan ataupun contoh Evaluasi Diri Madrasah (EDS), padahal itu merupakan suatu kewajiban sekolah atau madrasah dalam upaya memajukan sekolah madrasah.

Evaluasi Diri Madrasah (EDM) ini disusun sebagai acuan untuk membuat Rencana Pengembangan Madrasah (RKM) dan Rencana Anggaran Pengembangan Madrasah (RAKM). Melalui  EDM ini diharapkan Madrasah dapat berbenah diri dengan melakukan perubahan-perubahan sesuai dengan kekuatan, kelemahan, peluang-peluang serta hambatan-hambatan yang dihadapi.

Adapun point-point Evaluasi Diri Madrasah (EDM) yang dapat di Download adalah sebagai berikut :

1. EDM STANDAR ISI
2. EDM STANDAR PROSES
3. EDM SKL
4. EDM STANDAR TENDIK
5. EDM SARPRAS
6. EDM PENGELOLAAN
7. EDM PEMBIAYAAN
8. EDM STANDAR PENILAIAN

Demikian Contoh Evaluasi Diri Madrasah (EDS) yang MI Nurul Huda Bandung Sukorejo.
MI Nurul Huda Bandung Sukorejo.
Berbagi itu Indah.

CONTOH BUKU CATATAN HARIAN SISWA

CONTOH BUKU CATATAN HARIAN SISWA




Buku catatan harian siswa ini adalah buku catatan guru kelas dan guru mapelajaran terkait perkembangan kepribadian dan prilaku kusus siswa di madrasah setiap hari.
Setiap siswa mempunyai kencenderungan dan prilaku khusus yang menyimpang dan membutuhkan perhatian dan pembinaan khusus pula dari seorang guru atau pendidik sebagai pembina siswa disekolah/madrasah.
Namun perlu diketahui bahwa disekolah/madrasah terdapat banyak siswa dan banyak prilaku yang perlu banyak perhatian khusus dari seorang guru, disini guru tidak harus menulis dan mencatat semua hal yang terkait siswa secara keseluruhan , Bapak ibu cukup mencatat hal hal positif atau negatif saja dari terkait siswa, dan hal tersebut merupakan sumber masukan dan pemikiran baru bahan kajian untuk guru dan sekolah dalam mencari pemecahannya.

Baiklah .
langsung saja silahkan di download file lengkapnya di link berikut, tapi ingat itu hanya sebagai contoh dan bahan rujukan.

DOWNLOAD CONTOH BUKU CATATAN HARIAN SISWA

MI Nurul Huda Bandung Sukorejo
Berbagi itu Indah.


Senin, 04 September 2017

MAKALAH TENTANG KURIKULUM 2013

MAKALAH TENTANG KURIKULUM 2013



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Kurikulum merupakan inti dari bidang pendidikan dan memiliki pengaruh terhadap seluruh kegiatan pendidikan. Mengingat pentingnya kurikulum terhadap kehidupan manusia, maka penyusunan kurikulum tidak dapat di pandang sembarangan. Penyusunan kurikulum membutuhkan landasan-landasan yang kuat, yang didasarkan pada hasil-hasil pemikiran dan penelitian yang mendalam.
Kurikulum sebagaimana yang ditegaskan dalam Pasal 1 ayat (19) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.  [1]
  Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan dari Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap, pengetahuan dan ketrampilan secara terpadu.[2]
B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa landasan kurikulum 2013?
2.      Bagaimana karakteristik kurikulum 2013?
3.      Bagaimana proses pembelajaran kurikulum 2013?
4.      Bagaimana bentuk penilaian pada kurikulum 2013?
C.    TUJUAN MASALAH
1.      Untuk mengetahui landasan kurikulum 2013.
2.      Untuk mengetahui karakteristik kurikulum 2013.
3.      Untuk menetahui proses pembelajaran kurikulum 2013.
4.      Untuk mengetahui bentuk penilaian kurikulum 2013.
D.    BATASAN MASALAH
Pada makalah ini kami membatasi permasalahan sebagai berikut:
1.      Landasan kurikulum 2013.
2.      Karakteristik kurikulum 2013.
3.      Proses pembelajaran kurikulum 2013.
4.      Bentuk penilaian kurikulum 2013.

 BAB II
PEMBAHASAN

A.      Landasan Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan ketentuan yuridis, landasan filosofis, landasan empirik dan landasan teoritik. Landasan filosofis adalah landasan yang mengarahkan kurikulum kepada manusia apa yang akan dihasilkan kurikulum. Landasan teoritik memberikan dasar-dasar teoritik pengembangan kurikulum sebagai dokumen dan proses. Landasan empirik memberikan arahan berdasarkan pelaksanaan kurikulum yang sedang berlaku dilapangan.[1]
1.      Landasan Yuridis
Landasan yuridis kurikulum adalah Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional, PP.No.19 Tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan, dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional 23 tahun 2006 tentang standar kompetensi lulusan dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.22 tahun 2006 tentang standar isi. Lebih lanjut, pengembangan kurikulum tahun 2013 diamanatkan oleh Rencana Pendidikan Menengah Nasional (RJPMN). Landasan yuridis pengembangan kurikulum 2013 lainnya adalah Instruksi Presiden Republik       Indonesia tahun 2010 tentang pendidikan karakter, pembelajaran aktif dan pendidikan kewirausahaan. Landasan Yuridis merupakan ketentuan hukum yang dijadikan dasar untuk pengembangan kurikulum dan yang mengharuskan adanya pengembangan kurikulum baru.
2.      Landasan Filosofis
Secara singkat kurikulum bertujuan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa akan datang, yang dikembangkan dari warisan nilai dan prestasi bangsa dimasa lalu, kemudian diwariskan serta dikembangkan untuk kehidupan masa depan. Ketiga dimensi kehidupan bangsa, masa lalu, sekarang dan masa mendatang menjadi landasan filosofis pengembangan kurikulum. Pewarisan nilai dan prestasi bangsa dimasa lampau memberikan dasar bagi pengembangan dan pembangunan kualitas kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang. Dengan tiga dimensi kehidupan tersebut, kurikulum selalu menempatkan peserta didik sebagai warga negara yang tidak kehilangan kepribadian dan kualitas untuk kehidupan masa kini dan masa mendatang yang lebih baik.
3.      Landasan Empiris
Pada saat ini perekonomian indonesia terus tumbuh ditengah bayang-bayang resesi dunia. Pertumbuhan ekonomi indonesia harus terus ditingkatkan. Generasi muda berjiwa usaha yang tangguh, kreatif ,ulet, jujur dan mandiri sangat diperlukan untuk memantapkan pertumbuhan ekonomi indonesia dimasa depan. Generasi semacam ini tidak muncul karena seleksi alam, namun karena hasil pendidikan pada tiap jenjang satuan pendidikan dengan kurikulum sebagai pengarahnya. Kurikulum harus mampu membentuk manusia indonesia yang mampu menyeimbangkan kebutuhan individu dan masyarakat untuk memajukan jati diri sebagai bagian dari bangsa Indonesia dan kebutuhan untuk berintegrasi sebagai satu entitas bangsa Indonesia. Kurikulum seharusnya juga diarahkan untuk membangun kesadaran serta kepedulian generasi muda terhadap lingkungan alam dan menumbuhkan kemampuan untuk memecahkan masalah secara kreatif terhadap isu-isu yang berkembang.
4.      LandasanTeoritik
Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar “pendidikan berdasarkan standar” (standar based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi. Pendidikan berdasarkan standar adalah pendidikan yang menetapkan standar nasional sebagai kualitas minimal warga negara  untuk suatu jenjang pendidikan. Kurikulum dikembangkan agar peserta didik mampu mencapai kualitas standar nasional atau diatasnya. Standar kualitas nasional dinyatakan sebagai standar kompetensi lulusan. Standar kompetensi lulusan mencakup sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Kompetensi merupakan kemampuan seseorang untuk bersikap, menggunakan pengetahuan dan ketrampilan untuk melaksanakan suatu tugas disekolah, masyarakat dan lingkungan dimana yang bersangkutan berinteraksi. Kurikulum 2013 dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya kepada peserta didik, untuk mengembangkan sikap, pengetahuan,dan ketrampilan yang diperlukan untuk membangun kemampuan yang dirumuskan dalam SKL. Hasil dari pengalaman tersebut adalah hasil belajar peserta didik yang menggambarkan manusia dengan kualitas yang dinyatakan dalam SKL.[2]

B.       Karakteristik kurikulum 2013
Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi. Oleh karena itu pengembangan kurikulum diarahkan pada pencapaian kompetensi yang dirumuskan dari SKL.[3] Keberhasilan kurikulum diartikan sebagai pencapaian kompetensi yang dirancang dalam dokumen kurikulum .
            Kompetensi untuk kurikulum 2013 dirancang sebagai berikut :
1.      Isi atau konten kurikulum dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti (KI) kelas dan dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar (KD) mata pelajaran.
2.    Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan dan ketrampilan  yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi inti adalah kualitas yang harus dimiliki peserta didik untuk tiap kelas melalui pembelajaran KD yang diorganisasikan dalam proses pembelajaran aktif.
3.    Kompetensi dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu tema untuk SD/MI,dan untuk mata pelajaran dikelas tertentu untuk SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK.
4.    Kompetensi Inti (KI) menjadi unsur organisatoris (organizing elements) kompetensi dasar yaitu semua KD dan proses pembelajaran dikembagkan untuk mencapai dalam kompetensi inti.
5.    Kompetensi dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
6.    Silabus dikembangkan sebagai rancangan belajar untuk satu tema (SD/MI) atau satu kelas dan satu mata pelajaran (SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK). Dalam silabus tercantum seluruh KD untuk tema atau mata pelajaran dikelas tersebut.
7.    Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dikembangkan dari setiap KD yang untuk mata pelajaran dan kelas tersebut.[4]
=======================================================================
untuk file lengkap dalam bentuk Word yang dapat di edit monggo di donwload saja linknya di bawah ini:



3. BAB. III

[1] Tim Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Maliki, Materi...19
[2]  Tim Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Maliki, Materi,
 [3] Ibid,…19



[1] Tim Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Maliki, Materi PLPG,Malang,UIN Maliki Pres,2013,19

Demikian terimakasih semoga bermanfaat  dan dapat membantu.
Berbagi itu indah.



MAKALAH: MONGOLIA, JENGISKAN DAN HULAGU

MAKALAH: MONGOLIA, JENGISKAN DAN HULAGU
 Selamat siang selamat beraktifitas, kali ini Admin akan berbagi Contoh Makalah tentang Mongolia, Jengiskan dan Hulagu.
=======================================================================


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Masa khilafah Abbasiyah dielu-elukan sebagai masa keemasan Islam. Karena pada masa ini kemajuan dalam berbagai bidang sangat pesat. Namun jatuhnya kota Baghdad pada tahun 1258 M ke tangan bangsa Mongol bukan saja mengakhiri khilafah Abbasiyah di sana, tetapi juga merupakan awal dari masa kemunduran politik dan peradaban Islam, karena Baghdad sebagai pusat kebudayaan dan per-adaban Islam yang sangat kaya dengan khazanah ilmu pengetahuan itu ikut lenyap dibumihanguskan Mongol yang dipimpin Hulagu Khan.[1] Namun meski demikian, serangan Mongol hanyalah sebuah pamungkas yang menghancurkan kekhalifahan.[2] Karena benih-benih kemunduran dan kehancuran sebenarnya muncul dari kekhalifahan Abbasiyah itu sendiri. Hal ini bisa dilihat dari banyak bermunculan dinasti yang semakin melemahkan stabilitas pemerintahan Abbasiyah saat itu.
Berakhirnya kekuasaan Dinasti Saljuk atas Baghdad atau Khilafah Abbasyiah merupakan awal dari periode kelima. Pada periode ini Khalifah Abbasyiah tidak lagi berada di bawah kekuasaan satu dinasti tertentu. Walaupun banyak sekali Dinasti Islam berdiri ada yang besar namun yang banyak adalah dinasti-dinasti kecil. Perpecahan-perpecahan yang terjadi inilah membuat lemahnya Dinasti Abbasyiah, sehingga pada masa inilah Bangsa Mongol dan Tartar menyerang Baghdad. Baghdad hancur lebur akibat serangan Mongol yang kejam, bengis dan tidak berperikemanusiaan itu. Dengan demikian berakhirlah kekuasaan Bani Abbasyiah setelah berkuasa selama 500 tahun lamanya.
Orang Mongol, yang terdiri dari kelompok-kelompok klan yang berdiri sendiri, pada awalnya hidup di dataran tinggi sebelah utara Gurun Gobi. Sesekali mereka menyerang Cina atau menjarah kafilah yang menyusuri jalur sutera yang menghubungkan Cina, Persia dan India.


[1] Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1998), . 111.
[2] Philip K. Hitti, History of The Arabs (terj.), (Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2005),  616
Silahkan download file doc berikut sebagai referensi rekan rekan dalam membuat makalah terkait materi tersebut.

Berikut Link Downloadnya untuk mendapatkan file doc. yang dimaksud.:

DOWNLOAD

Terimakasih atas kunjungannya semoga bermnfaat.
Berbagi itu indah.

MI Nurul Huda Bandung Sukorejo

Jumat, 01 September 2017

PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP

CONTOH MAKALAH PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP
Berikiut adalah contoh Makalah Pendidikan Seumur Hidup, yang akan MI Nurul Huda Bandung bagikan , semoga bermanfaat.

Untuk file lengkap silahkan download di link berikut:

MAKALAH PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP

Terimakasih atas kunjungannya,
Berbagi itu indah.

Rabu, 30 Agustus 2017

CONTOH SK TIM PENGELOLA BOS DAN TUPOKSINYA

CONTOH SK TIM PENGELOLA BOS DAN TUPOKSINYA

Berikut MI Nurul Huda akan berbagi Contoh SK Tim Pengelola Bos dan Tupoksinya, terbaru, silahkan di download jika dirasa perlu di jadikan rujukan di Madrasrah Bapak Ibu, tapi ingat ! ini hanya contoh saja dan bukan mesti seperti tersebut ter upload.

Berikut Link Downloadnya kili Link Dibawah ini:

SK TIM PENGELOLA BOS DAN TUPOKSINYA

Terimakasih semoga bermanfaat.
Berbagi itu indah.

Selasa, 29 Agustus 2017

CONTOH BUKU NOTULEN RAPAT

Berikut Contoh Buku  Notulen Rapat yang akan MI Nurul Huda Bandung bagikan, semoga bermanfaat dan dapat membantu



Untuk File silahkan Klik LINK d Bawah ini:

CONTOH BUKU NOTULEN RAPAT 

Demikian terimakasih
Berbagi itu Indah.

MAKALAH TENTANG KWARIJ, AJARAN POKOK, SEKTE DAN AJARAN-AJARANNYA

MAKALAH KWARIJ
AJARAN POKOK, SEKTE DAN AJARAN-AJARANNYA


Berikut MI Nurul Huda akan berbagi contoh Makalah Pendidikan yang membahas tentang sejarah Kwarij.
========================================================================
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berawal ketika terjadinya Perang Shiffin anatara Syaidina Ali dan Muawiyah, ketika Muawiyah sudah diambang kekalahan mereka mengangkat Mushab di ujung tombak dan menyerukan Tahkim, akibat Tahkin tersebut  golongan Syaidina Ali terpecah menjadi dua golongan, yaitu golongan orang-orang yang setuju dengan Tahkim dan golongan orang-orang yang menolak keras adanya Tahkim tersebut.
Orang orang yang menolak kesepakatan damai tersebut beralasan bahwa orang-orang menerima Tahkim adalah orang-orang yang ragu dan tidak teguh pendirian dan sudah jelas hukum Allah sudah nyata bahwa orang-orang yang melawan khalifah yang syah harus diperangi, dan orang-orang inilah yang dinamakan golongan Khawarij, yaitu golongan orang-orang yang keluar dari barisan Syaidina Ali dan Muawiyah.
Sementara itu orang-orang dari golongan yang tetap setia pada Syaidina Ali dikenal dengan kaum Syiah, dan mereka orang-orang yang tidak sepaham dengan kaum Kwaraij dan Syiah dikenal dengan Murjiah.
Setiap orang Islam hendaknya harus mengetahui aliran-aliran tersebut yakni, aliran Kwarij, Murjiah dan Syiah, namun demikian dalam makalah ini penulis hanya akan memnahas salah satu dari aliran-aliran tersebut yaitu Khawarij.

B. Rumusan Masalah
Dalam penulisan makalah ini, penulis membatasi pembahasan dengan beberapa rumusan masalah, yaitu :
1. Apakah Khawarij itu?
2. Bagaimana latar belakang kemunculan khawarij?
3. Bagaimana doktrin-doktrin pokok khawarij?
4. Apa sekte-sekte yang terlahir dari khawarij?
C. Tujuan Masalah
Adapun tujuan kajian masalah yang ada dalam makalah ini adalah :
1. Mengetahui apakah yang dimaksud dengan kaum khawarij
2. Mengetahui apa yang melatarbelakangi munculnya kaum khawarij
3. Memahami ajaran pokok kaum khawarij
4. Mengetahui  sekte dalam kaum khawarij beserta ajarannya
========================================================================

Demikian  jika dirasa dibutuhkan versi lengkap footnote dan daftar rujukannya tidak usah  sungkan-sungkan download saja  klik di link berikut:

1. KATA PENGANTAR

2. ISI BAB 

Terimakasih semoga bermanfaat.
Barbagi itu Indah.