MI NURUL HUDA BANDUNG SUKOREJO

Kegiatan Wisuda di MI Bandung Sukorejo Gandusari Trenggalek.

MI NURUL HUDA BANDUNG SUKOREJO

Kegiatan Upacara Bendera yang diadakan setiap hari Senin.

MI NURUL HUDA BANDUNG SUKOREJO

Belajar bersukur dengan kebersamaan.

MI NURUL HUDA BANDUNG SUKOREJO

Selamat bekerja anak anak laksanakan tugasmu sesuai fungsimu sebagai pelajar dan pembelajar, tak perlu risau tak perlu mencari kerjaan lain diluar tugas mu.

MI NURUL HUDA BANDUNG SUKOREJO

Semakin banyak belajar semakin banyak yang diingat dan semakin sedikit belajar semakin sedikit yang diingat, bukan semakin banyak belajar semakin banyak yang di lupakan dan semakin sedikit belajar semakin sedikit yang lupa, ngono yo ngono neng yo ojo ngono

FOTO KEGIATAN

FOTO KEGIATAN
documentasi

Mengenai Saya

Tampilkan postingan dengan label PERANGKAT MENGAJAR. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PERANGKAT MENGAJAR. Tampilkan semua postingan

Selasa, 21 November 2017

DOWNLOAD BUKU GURU K13 KELAS 1 REVISI TERBARU 2017

DOWNLOAD BUKU GURU K13 KELAS 1 REVISI TERBARU 2017

Assalamu'alaikum wr. wb.
Selamat pagi rekan blogger semua , MI Nurul Huda Bandung akan berbagi Download Buku Guru K13 Kelas 1 revisi 2017.

Silahkan dawnload di bawah ini:

  1. Kelas 1 Tema 1 Diriku BG Semester 1
  2. Kelas 1 Tema 2 Kegemaranku BG Semester 1
  3. Kelas 1 Tema 3 Kegiatanku BG Semester 1
  4. Kelas 1 Tema 4 Keluargaku BG Semester 1
  5. Kelas 1 Tema 5 Pengalamanku BG Semester 2
  6. Kelas 1 Tema 6 Lingkungan Bersih BG Semester 2
  7. Kelas 1 Tema 7 Benda, Hewan, dan Tanaman BG Semester 2


Demikian Download Buku Guru K13 Kelas 1 revisi terbaru 2017, semoga bermanfaat dan dapat membantu.

Atau bana juga DOWNLOAD BUKU GURU K13 KELAS IV REVISI 2017 DISINI
MI Nurul Huda Bandung
Berbagi itu indah

Senin, 20 November 2017

RPP K-13 KELAS 5 SD/MI

RPP K-13 KELAS 5 SD/MI


Asalam;alaikum wr. wb.
Berikut MI Nurul Huda Bandung bagikan contoh RPP K-13 SD/MI kelas 5 semester 1 silahkan didownload pada link berikut:


  1. RPP KELAS 5 SEMESTER I BERMAIN DENGAN BENDA BENDA DI...
  2. RPP KELAS 5 SEMESTER 1 PERISTIWA DALAM KEHIDUPAN
  3. RPP KELAS 5 SEMESTER 1 HIDUP RUKUN

Demikian contoh RPP K-13 SD/MI kelas 5 semester 1 yang dapat MI Nurul Huda Bandung bagikan, semoga bermanfaat.

Atau baca juga : RPP KELAS 4 SEMESTER 2 TEMA 7


MI Nurul Huda Bandung
Berbagi Itu Indah

Jumat, 17 November 2017

KURIKULUM MADRASAH (KMA 165 TH 2014, KMA 207 TH 2014, KMA 117 TH 2014)

KURIKULUM MADRASAH (KMA 165 TH 2014, KMA 207 TH 2014, KMA 117 TH 2014)

Asalamu'alaikum wr. wb.

Selamat pagi , berikut kami posting salinan Keputusan Menteri Agama Nomor 165 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab pada Madrasah, dan salinan Keputusan Menteri Agama Nomor 207 Tahun 2014 tentang Kurikulum Madrasah, dan KMA 117 Tahun 2014 tentang implementasi kurikulum 2013 di madrasah, serta file lain pendukung pengembangan kurikulum madrasah.


  1. KMA 165/2014
  2. KMA 207/2014
  3. KMA 117/2014
  4. PANDUAN PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
  5. KOMPONEN KTSP versi direktorat bina SD
  6. DINAMIKA KURIKULUM
  7. PENYUSUNAN KTSP MI
  8. BUKU PANDUAN PENGEMBANGAN KTSP di SD-MI


Demikian Kurikulum Madrasah (KMA 165 Th 2014, KMA 207 Th 165, KMA 117 Th 2014) dan file pendukung Kurikulum Madrasah yang dapat MI Nurul Huda Bandung bagikan, semoga bermnfaat.

Atau anda juga bisa membaca DOWNLOAD KMA 117 DAN KMA 165

MI Nurul Huda Bandung
Berbagi Itu Indah

Senin, 13 November 2017

RPP K-13 UMUM KELAS 2 TEMA 1 SUBTEMA 1

RPP K-13 UMUM KELAS 2 TEMA 1 SUBTEMA 1

Berikut file download RPP K-13 umum yang dapat bapak ibu download sesuai kebutuhan di link berikut:

  1. RPP KELAS 2 TEMA 1 SUBTEMA 1 PB 1
  2. RPP KELAS 2 TEMA 1 SUBTEMA 1 PB 2
  3. RPP KELAS 2 TEMA 1 SUBTEMA 1 PB 3
  4. RPP KELAS 2 TEMA 1 SUBTEMA 1 PB 4
  5. RPP KELAS 2 TEMA 1 SUBTEMA 1 PB 5
  6. RPP KELAS 2 TEMA 1 SUBTEMA 1 PB 6

Demikian file download RPP K-13 umum pada RPP K-13 UMUM Kelas 2 yang dapat MI Nurul Huda Bandung bagikan semoga bermanfaat.

MI Nurul Huda Bandung
Berbagi Itu Indah


Kamis, 09 November 2017

PESAWAT SEDERHANA


PESAWAT SEDERHANA

Pengertia Pesawat Sederhana

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sering menggunakan alat bantu untuk mempermudah pekerjaan yang dilakukan. Alat-alat yang digunakan manusia untuk mempermudah dalam melakukan kerja atau usaha disebut pesawat. 
Sebuah pesawat berfungsi untuk memperbesar gaya atau usaha. Secara umum Pesawat sederhana adalah semua alat bantu yang susunannya sederhana dan dapat memudahkan pekerjaan manusia.

Pesawat sederhana berdasarkan prinsip kerjanya dibedakan menjadi :
1.Tuas/pengungkit,
2. Bidang miring,
3. Katrol dan
4. Roda berporos/roda bergandar.

Sebenarnya pesawat berdasarkan kerumitan sistemnya di bedakan menjadi dua, yaitu pesawat sederhana dan pesawat rumit, namun pada pembahasan kali ini kita akan memfokuskan pembahasan pada pesawat sederhana saja.

Mari kita bahas dan kita fahami bersama satu persatu.


1. Tuas atau Pengungkit


Tuas atau pengungkit merupakan pesawat sederhana yang sudah tidak asing lagi bagi kita. Tuas telah digunakan oleh manusia untuk mempermudah pekerjaannya sejak zaman prasejarah.

Tuas biasa digunakan untuk mempermudah mengungkit atau memindahkan beban dengan cara memperbesar gaya yang diberikan.

Tuas terdiri atas sebuah batang yang berputar pada sebuah titik tetap yang disebut titik tumpu. Contoh tuas yang paling sederhana adalah sebuah tongkat.

Tuas atau pengungkit di kelompokkan menjadi tiga berdasarkan letak titik tumpunya (T) terhadap beban (B) dan kuasa (K)
Untuk mempermudah membedakan anatar Tuas/Pengungkit golongan pertama, kedua dan ketiga kita dapat menggunakan patokan posisi yang berada di tengah.
a. Jika titik tumpau (T) yang berada di tenganh berarti Tuas/pengungkit tersebut termasuk golongan
pertama
b. Jika titik beban (B) yang berada di tenganh berarti Tuas/pengungkit tersebut termasuk golongan
ke-dua
c. Jika titik kuasa (K) yang berada di tenganh berarti Tuas/pengungkit tersebut termasuk golongan
ke-tiga

Untuk mempermudah menghafalkan kita dapat menggunakan rumus TBK. Tumpu, Beban, Kuasa.


2. Bidang Miring

Bidang miring adalah suatu permukaan datar yang memiliki suatu sudut, yang bukan sudut tegak lurus, terhadap permukaan horizontal.
Penerapan bidang miring dapat mengatasi hambatan besar dengan menerapkan gaya yang relatif lebih kecil melalui jarak yang lebih jauh, daripada jika beban itu diangkat vertikal.

Memindahkan benda dari suatu tempat ke tempat yang lebih tinggi akan terasa berat jika langsung kita angkat. Dengan menggunakan bidang miring hal tersebut akan lebih mudah dilakukan. Bidang miring merupakan bidang datar yang diletakkan miring atau membentuk sudut terhadap lantai.


3. Katrol

Katrol adalah suatu roda dengan bagian berongga di sepanjang sisinya untuk tempat tali atau kabel. Katrol biasanya digunakan dalam suatu rangkaian yang dirancang untuk mengurangi jumlah gaya yang dibutuhkan untuk mengangkat suatu beban.

Jika kamu menimba air di sumur tanpa bantuan katrol maka kamu akan mengalami kesulitan saat melakukannya. Hal ini dapat diatasi dengan menggunakan katrol.

Katrol yang dipasang pada tali untuk menimba akan mengubah gaya tarik ke bawah menjadi gaya angkat ke atas sehingga air dapat ditimba dengan lebih mudah.

Seperti halnya tuas, katrol juga memiliki kuasa, beban, dan titik tumpu. Dengan demikian, katrol juga memiliki keuntungan mekanis. Katrol dapat dibedakan menjadi :
1.  Katrol tetap,
2.  Katrol bergerak, dan
3.  Katrol ganda.

Mari kita bahas satu persatu jenis-jenis kayrol berikut;

1. Katrol Tetap

Katrol tetap merupakan katrol yang terpasang di suatu tetap (tetap). Dimana katrol tetap tidak mengurangi gaya, melainkan memudahkan untuk mengubah arah gaya. Misalkan katrol yang dipasangkan kekerekan sumur untuk dapat memindahkan air.

2. Katrol Majemuk

Katrol majemuk merupakan paduan antara katrol tetap dengan katrol bebas. Sedangkan pada katrol majemuk terdapat dua katrol yang masing-masingnya mempunyai fungsi sebagai katrol tetap dan juga katrol majemuk. Tetapi ada juga katrol majemuk yang terdiri dari dua blok katrol. Dan ada juga katrol majemuk yang terdiri dari dua balok katrol. Sedangkan katrol jenis ini bisa digunakan untuk mengangkat suatu beban yang sangat berat sehingga bisa untuk menarik tali yang digunakan oleh mesin penarik.

3. Katrol Bebas

Katrol bebas memiliki kedudukan atau juga posisi yang berubah disaat digunakan. Katrol jenis ini pada biasanya berada di atas tali yang kedudukannya bisa berubah. Kemudian katrol dipasang pada tali yang bergantung sehingga mudah untuk dipindahkan. Setelah itu salah satu ujung tali diikat pada tempat tertentu misalkan, alat-alat perangkat dari peti kemas dipelabuhan.


4. Roda dan Poros


Sepeda merupakan contoh alat yang bekerja menggunakan prinsip roda dan poros. Fungsi roda dan poros adalah untuk memungkinkan manusia bergerak lebih cepat.

Contoh benda yang bergerak dengan menggunakan prinsip roda dan poros antara lain motor, mobil, kursi roda, dan sepatu roda.

Roda dan poros merupakan pesawat sederhana yang terdiri atas sebuah roda berputar yang dihubungkan dengan sebuah poros yang dapat berputar bersama-sama. Roda dan poros merupakan pesawat sederhana yang berfungsi memperbesar kecepatan dan gaya.

Demikian pembahasan materi pesawat sederhana kali ini semoga bermanfaat dan dapat membantu

Berbagu itu Indah

===========================================================
atau baca juga PERKEMBANGBIAKAN PADA TUMBUHAN 

Selasa, 07 November 2017

DOWNLOAD FILE SILABUS SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH TEMATIK K-13


SILABUS SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH

I.          PENDAHULUAN
Silabus merupakan rencana Pembelajaran pada mata pelajaran atau tema tertentu dalam pelaksanaan kurikulum. 

Silabus memiliki komponen-komponen sebagai berikut:
1.     kompetensi inti;
2.     kompetensi dasar;
3.     materi pembelajaran;
4.     kegiatan pembelajaran;
5.     penilaian;
6.     alokasi waktu; dan
7.     sumber belajar.

II.        PRINSIP PENGEMBANGAN SILABUS
Silabus dikembangkan dengan prinsip-prinsip:
1.     Mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 67 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah.
2.     Aktual dan Kontekstual
Silabus selalu memperhatikan perkembangan ilmu, pengetahuan, teknologi, dan seni yang mutakhir.
3.     Fleksibel
Silabus selalu memberikan rujukan dan ruang yang lebih luas kepada guru untuk menyusun perencanaan mengajar.
4.     Menyeluruh
Silabus mencakup pengembangan potensi peserta didik secara menyeluruh dalam ranah kompetensi pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

III.      MEKANISME DAN LANGKAH PENGEMBANGAN SILABUS
A.    Mekanisme Pengembangan Silabus
Silabus dikembangkan oleh:
1.     Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Silabus untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) yang dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu silabus mata pelajaran untuk Kelompok A dan Kelompok B.
2.     Dinas Pendidikan
a.     Silabus yang dikembangkan pada tingkat daerah yaitu silabus sejumlah bahan kajian dan pelajaran dan/atau mata pelajaran muatan lokal yang ditentukan oleh daerah yang bersangkutan.
b.     Silabus muatan lokal yang berlaku untuk seluruh wilayah provinsi ditetapkan oleh dinas pendidikan provinsi.
c.     Silabus muatan lokal yang berlaku untuk seluruh wilayah kabupaten/kota ditetapkan oleh dinas pendidikan kabupaten/kota.
3.     Satuan Pendidikan
Silabus yang dikembangkan pada tingkat satuan pendidikan yaitu silabus muatan lokal yang berlaku pada satuan pendidikan yang bersangkutan.
B.    Langkah-langkah Pengembangan Silabus
1.     Mengkaji Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
a.     urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI;
b.     keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran;
c.     keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajaran.
2.     Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran
Mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran yang menunjang pencapaian kompetensi dasar dengan mempertimbangkan:
a.     potensi peserta didik;
b.     relevansi dengan karakteristik daerah,
c.     tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta didik;
d.     kebermanfaatan bagi peserta didik;
e.     struktur keilmuan;
f.      aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;
g.     relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan
h.    alokasi waktu.
3.     Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antarpeserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut.
a.     Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para pendidik, khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional.
b.     Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.
c.     Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep materi pembelajaran.
d.     Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar siswa, yaitu kegiatan siswa dan materi.
4.     Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.
5.     Penentuan Jenis Penilaian
Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian.
a.     Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi.
b.     Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.
c.     Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan peserta didik.
d.     Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. yang berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan, dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi kriteria ketuntasan.
e.     Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses (keterampilan proses) misalnya teknik wawancara, maupun produk/hasil melakukan observasi lapangan yang berupa informasi yang dibutuhkan.
6.     Menentukan Alokasi Waktu
Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.
7.     Menentukan Sumber Belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, narasumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya. Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.

IV.      PENGEMBANG SILABUS
1.     Pengembangan silabus pada tingkat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan.
2.     Pengembangan silabus muatan lokal pada tingkat daerah dilakukan oleh:
a.     Tim Pengembangan Kurikulum provinsi untuk wilayah provinsi.
b.     Tim Pengembangan Kurikulum kabupaten/kota untuk wilayah kabupaten/kota.
3.     Pengembangan silabus muatan lokal pada tingkat satuan pendidikan dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah/madrasah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), atau Pusat Kegiatan Guru (PKG).

V.        SILABUS SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH

Silabus untuk SD/MI adalah sebagai berikut:

DOWNLOAD FILE SILABUS SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH TEMATIK K-13


Demikian terimakasih
dan semoga bermanfaat.

Minggu, 05 November 2017

Minggu, 29 Oktober 2017

DOWNLOAD BUKU SISWA DAN BUKU GURU UMUM K-13 REVISI 2017 KELAS 5 MI/SD

DOWNLOAD BUKU SISWA DAN BUKU GURU UMUM K-13 REVISI 2017  KELAS 5 MI/SD

Asalamu'alaikum wr. wb.
Selamat malam rekan pengunjung yang budiman, selamat berjumpa lagi dengan postingan MI Nurul Huda Bandung.
Kali ini MI Nurul Huda Bandung akan berbagi tentang Download Buku Siswa Dan Buku Guru Umum K-13 Revisi 2017  Kelas 5 MI/SD

Berikut Link Downloadnya silahkan Klik di bawah ini:

A. Buku Siswa
1. Kelas 5 Tema 1 Buku Siswa
2. Kelas 5 Tema 2 Buku Siswa
3. Kelas 5 Tema 3 Buku Siswa
4. Kelas 5 Tema 4 Buku Siswa
5. Kelas 5 Tema 5 Buku Siswa

B. Buku Guru
1. Kelas 5 Tema 1 Buku Guru
2. Kelas 5 Tema 2 Buku Guru
3. Kelas 5 Tema 3 Buku Guru
4. Kelas 5 Tema 4 Buku Guru
5. Kelas 5 Tema 5 Buku Guru

Atau Baca Juga ! : DOWNLOAD BUKU GURU K13 KELAS II TEMA 1-4 REVISI 2017

Demikian Download Buku Siswa Dan Buku Guru Umum K-13 Revisi 2017  Kelas 5 MI/SD yang dapat MI Nurul Huda Bandung bagikan, semoga bermanfaat dan dapat membantu, dan terimakasih atas kunjungannya.

Berbagi Itu Indah


Kamis, 26 Oktober 2017

Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik, dan Model Pembelajaran


oleh: Akhmad Sudrajat
Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki kemiripan makna, sehingga seringkali orang merasa bingung untuk membedakannya. Istilah-istilah tersebut adalah: (1) pendekatan pembelajaran, (2) strategi pembelajaran, (3) metode pembelajaran; (4) teknik pembelajaran; (5) taktik pembelajaran; dan (6) model pembelajaran. Berikut ini akan dipaparkan istilah-istilah tersebut, dengan harapan dapat memberikan kejelasaan tentang penggunaan istilah tersebut.
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach).
Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya diturunkan ke dalam strategi pembelajaran. Newman dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun, 2003) mengemukakan empat unsur strategi dari setiap usaha, yaitu :
Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan sasaran (target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang memerlukannya.
Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way) yang paling efektif untuk mencapai sasaran.
Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan dtempuh sejak titik awal sampai dengan sasaran.
Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan ukuran (standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha.
Jika kita terapkan dalam konteks pembelajaran, keempat unsur tersebut adalah:
Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran yakni perubahan profil perilaku dan pribadi peserta didik.
Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan pembelajaran yang dipandang paling efektif.
Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur, metode dan teknik pembelajaran.
Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan atau kriteria dan ukuran baku keberhasilan.
Sementara itu, Kemp (Wina Senjaya, 2008) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Selanjutnya, dengan mengutip pemikiran J. R David, Wina Senjaya (2008) menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran. Dilihat dari strateginya, pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian pula, yaitu: (1) exposition-discovery learning dan (2) group-individual learning (Rowntree dalam Wina Senjaya, 2008). Ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya, strategi pembelajaran dapat dibedakan antara strategi pembelajaran induktif dan strategi pembelajaran deduktif.
Strategi pembelajaran sifatnya masih konseptual dan untuk mengimplementasikannya digunakan berbagai metode pembelajaran tertentu. Dengan kata lain, strategi merupakan “a plan of operation achieving something” sedangkan metode adalah “a way in achieving something” (Wina Senjaya (2008). Jadi, metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya: (1) ceramah; (2) demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi; (5) laboratorium; (6) pengalaman lapangan; (7) brainstorming; (8) debat, (9) simposium, dan sebagainya.
Selanjutnya metode pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik dan gaya pembelajaran. Dengan demikian, teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama.
Sementara taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual. Misalkan, terdapat dua orang sama-sama menggunakan metode ceramah, tetapi mungkin akan sangat berbeda dalam taktik yang digunakannya. Dalam penyajiannya, yang satu cenderung banyak diselingi dengan humor karena memang dia memiliki sense of humor yang tinggi, sementara yang satunya lagi kurang memiliki sense of humor, tetapi lebih banyak menggunakan alat bantu elektronik karena dia memang sangat menguasai bidang itu. Dalam gaya pembelajaran akan tampak keunikan atau kekhasan dari masing-masing guru, sesuai dengan kemampuan, pengalaman dan tipe kepribadian dari guru yang bersangkutan. Dalam taktik ini, pembelajaran akan menjadi sebuah ilmu sekalkigus juga seni (kiat)
Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran. Jadi, model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.
Berkenaan dengan model pembelajaran, Bruce Joyce dan Marsha Weil (Dedi Supriawan dan A. Benyamin Surasega, 1990) mengetengahkan 4 (empat) kelompok model pembelajaran, yaitu: (1) model interaksi sosial; (2) model pengolahan informasi; (3) model personal-humanistik; dan (4) model modifikasi tingkah laku. Kendati demikian, seringkali penggunaan istilah model pembelajaran tersebut diidentikkan dengan strategi pembelajaran.
Untuk lebih jelasnya, posisi hierarkis dari masing-masing istilah tersebut, kiranya dapat divisualisasikan sebagai berikut:
Di luar istilah-istilah tersebut, dalam proses pembelajaran dikenal juga istilah desain pembelajaran. Jika strategi pembelajaran lebih berkenaan dengan pola umum dan prosedur umum aktivitas pembelajaran, sedangkan desain pembelajaran lebih menunjuk kepada cara-cara merencanakan suatu sistem lingkungan belajar tertentu setelah ditetapkan strategi pembelajaran tertentu. Jika dianalogikan dengan pembuatan rumah, strategi membicarakan tentang berbagai kemungkinan tipe atau jenis rumah yang hendak dibangun (rumah joglo, rumah gadang, rumah modern, dan sebagainya), masing-masing akan menampilkan kesan dan pesan yang berbeda dan unik. Sedangkan desain adalah menetapkan cetak biru (blue print) rumah yang akan dibangun beserta bahan-bahan yang diperlukan dan urutan-urutan langkah konstruksinya, maupun kriteria penyelesaiannya, mulai dari tahap awal sampai dengan tahap akhir, setelah ditetapkan tipe rumah yang akan dibangun.

Berdasarkan uraian di atas, bahwa untuk dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, seorang guru dituntut dapat memahami dan memliki keterampilan yang memadai dalam mengembangkan berbagai model pembelajaran yang efektif, kreatif dan menyenangkan, sebagaimana diisyaratkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Mencermati upaya reformasi pembelajaran yang sedang dikembangkan di Indonesia, para guru atau calon guru saat ini banyak ditawari dengan aneka pilihan model pembelajaran, yang kadang-kadang untuk kepentingan penelitian (penelitian akademik maupun penelitian tindakan) sangat sulit menermukan sumber-sumber literarturnya. Namun, jika para guru (calon guru) telah dapat memahami konsep atau teori dasar pembelajaran yang merujuk pada proses (beserta konsep dan teori) pembelajaran sebagaimana dikemukakan di atas, maka pada dasarnya guru pun dapat secara kreatif mencobakan dan mengembangkan model pembelajaran tersendiri yang khas, sesuai dengan kondisi nyata di tempat kerja masing-masing, sehingga pada gilirannya akan muncul model-model pembelajaran versi guru yang bersangkutan, yang tentunya semakin memperkaya khazanah model pembelajaran yang telah ada.
========================================================================
File DISINI

Sumber:

Abin Syamsuddin Makmun. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda Karya Remaja.

Dedi Supriawan dan A. Benyamin Surasega, 1990. Strategi Belajar Mengajar (Diktat Kuliah). Bandung: FPTK-IKIP Bandung.

Udin S. Winataputra. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

Wina Senjaya. 2008. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Beda Strategi, Model, Pendekatan, Metode, dan Teknik Pembelajaran (http://smacepiring.wordpress.com/)