MI NURUL HUDA BANDUNG SUKOREJO

Kegiatan Wisuda di MI Bandung Sukorejo Gandusari Trenggalek.

MI NURUL HUDA BANDUNG SUKOREJO

Kegiatan Upacara Bendera yang diadakan setiap hari Senin.

MI NURUL HUDA BANDUNG SUKOREJO

Belajar bersukur dengan kebersamaan.

MI NURUL HUDA BANDUNG SUKOREJO

Selamat bekerja anak anak laksanakan tugasmu sesuai fungsimu sebagai pelajar dan pembelajar, tak perlu risau tak perlu mencari kerjaan lain diluar tugas mu.

MI NURUL HUDA BANDUNG SUKOREJO

Semakin banyak belajar semakin banyak yang diingat dan semakin sedikit belajar semakin sedikit yang diingat, bukan semakin banyak belajar semakin banyak yang di lupakan dan semakin sedikit belajar semakin sedikit yang lupa, ngono yo ngono neng yo ojo ngono

Tampilkan postingan dengan label PROPOSAL. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PROPOSAL. Tampilkan semua postingan

Senin, 19 Februari 2018

PROPOSAL TESIS EMOSIONAL INTELLIGENCE DALAM MENINGKATKAN AKHLAK SISWA

PROPOSAL TESIS 
EMOSIONAL INTELLIGENCE  DALAM MENINGKATKAN AKHLAK SISWA


A. Konteks Penelitian                                                                                                          
Pola pembangunan SDM di Indonesia selama ini terlalu mengedepankan IQ (kecerdasan intelektual) dan materialisme tetapi mengabaikan EQ (kecerdasan emosi) terlebih SQ (Kecerdasan spiritual). Pada umunya masyarakat Indonesia memang memandang IQ paling utama, dan menganggap EQ sebagai pelengkap, sekedar modal dasar tanpa perlu dikembangkan lebih baik lagi. Fenomena ini yang sering tergambar dalam pola asuh dan arahan pendidikan yang diberikan orang tua dan juga sekolah-sekolah negeri atau swasta pada umumnya. Maka tidak heran kalau banyak remaja siswa Madrasah Aliyah berprestasi tapi tidak sedikit kemudian mereka yang berprestasi juga menjadi siswa yang urakan dan mengabaikan tanggungjawabnya dalam menjalani proses pendidikan di sekolah, terjebak dalam pergaulan bebas, narkoba dan atau budaya tawuran sering dilakukan. Pengaruh obat-obatan terlarang, budaya kritis yang cenderung negatif karena mengurangi kesopanan pada guru dan orang tua, selama ini menjadi ciri adanya perubahan budaya pada remaja siswa di Indonesia.
Akhir-akhir ini, setiap orang dari kepala sekolah dasar hingga pengkotbah dan president telah berusaha sekuat tenaga mengatasi krisis perkembangan moral/akhlak anak-anak, tetapi makin lama keadaan justru semakin memburuk. Bila statistik untuk ini saja sudah mengejutkan, apa lagi cerita dibalik data tersebut.
Sehingga pada tahun 2003, lahirlah Undang-Undang SIKDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional) Nomor 20 Tahun 2003 merupakan awal reformasi pendidikan yang mencoba menyeimbangkan pola pembangunan SDM dengan mengedepankan SQ (Kecerdasan spiritual), EQ (kecerdasan emosi) dan tidak mengabaikan IQ (kecerdasan intelektual)[1]

1
            Sedangkan seiring perkembangan jaman dan kemajuan perkembangan dibidang pendidikan dan teknologi lambat laun pemerintah mulai memperhatikan pendidikan dengan memodifikasi kurikulum KTSP menjadi Kurikulum 2013 yang didalmnya tidak sekedar mementingkan IQ saja melaikan juga mengutamakan keberhasilan dari segi EQ, bahkkan SQ.  Dalam hal ini terbukti dengan diberlakunya Kurikulum 2013.[2]
Oleh karena itu, kecerdasan emosional harus slalu diasah. Penelitian-penelitian telah menunjukkan bahwa keterampilan EQ yang sama untuk membuat siswa yang bersemangat tinggi dalam belajar, atau untuk disukai oleh teman-temannya di arena bermain, juga akan membantunya dua puluh tahun kemudian ketika sudah masuk kedunia kerja atau ketika sudah berkeluarga[3]
Daniel Golman mengangkat kasus yang sangat tragis berkenaan dengan orang yang IQ-nya tinggi, tetapi sebaliknya EQ-nya sangat rendah, yang merupakan tipe-tipe akademis murni. Jason H. adalah seorang siswa SMU yang cerdas, ia memiliki cita-cita untuk memasuki fakultas kedokteran Harvard. Akan tetapi, kata Golman, karena Pologruto,guru guru fisikanya member nilai 80 kepada Jason dalam satu tes, akibanya menjadi sangat fatal. Jason beranggapan bahwa dengan nilai ia akan terhalang untuk memasuki fakultas kedokteran, karena itu dengan sebuah pisau dapur ia tusuk guru fisikanya tersebut[4] Disinilah, seperti dikatakan oleh Golman,yang ‘pintar’ itu berubah menjadi “bodoh,” karena apa yang telah di cita-citakan, hancur berantakan karena ketidak mampuannya untuk mengendalikan diri (nafsu) sendiri.
Banyak media-media masa ,media online dan televisi yang memberitakan tentang rendahnyan kecerdasa emosional yang dimiliki remaja-remaja kita saat ini, sehingga itu berimbas pada Akhlakul karimah mareka. Seperti yang diberitakan http://metro.sindonews.com  Sedikitnya lima sekolah terlibat dalam aksi tawuran yang menewaskan Ahmad Arifin (17) siswa SMK PGRI 2 di Cikokol, Kota Tangerang pada Senin 6 April 2015 kemarin. Saat ini, kasus tersebut tengah diselidiki pihak kepolisian setempat.[5]

Berita yang lain, “Kategori : Sindo Siang ,Kalangan pelajar dan guru di Grobogan, Jawa Tengah, dihebohkan beredarnya video mesum yang diduga dilakukan oleh pasangan pelajar dari MAN 1Purwodadi.
Ironisnya,  dalam video yang berdurasi 10 menit tersebut, pengambilan gambar tampak dilakukan oleh warga yang mempergoki kedua pelaku tengah melakukan hubungan seks di obyek wisata Gua Macan Desa Sumberjatipohon Kecamatan Grobogan. Menanggapi hal itu, Wakil Kepala MAN Purwodadi M Bashori mengakui seragam yang dipakai pelaku adalah seragam MAN. Tetapi pihaknya belum percaya pelakunya adalah siswanya. Kapolres Grobogan AKBP Indra Dermawan memastikan, pihaknya sudah mengetahui ciri-ciri warga yang terlibat adegan mesum tersebut”.[6]
Fenomena-fenomena tersebut adalah salah satu gambaran kurangnnya pengetahuan tentang diri (EQ) tidak dimiliki peserta didik kita, akibatnya terjadi “kekosongan” yang kemudian di isi oleh sentiment, kemarahan, kesombangan dan sifat-sifat buruk lainnya, yang menggerakkan untuk berbuat jahat. Dalam bahasa al-Qura’an dikatakan, barang siapa menolak pengajaran Allah, maka syaitan akan mendudukinya untuk melakukan tindakan-tindakan jahat[7]
Mengetahui diri sendiri berarti mengetahui potensi-potensi dan kemampuan yang dimiliki sendiri, mengetahui kelemahan-kelemahan dan juga perasan dan emosi. Dengan mengetahui hal tersebut, seseorang mestinya juga bisa mendayagunakan, mengekspresikan, mengendalikan dan juga mengomunikasikan dengan pihak lain[8]
Sekolah merupakan tempat bagaimana anak belajar berinteraksi dengan orang lain. Sekolah harus membangun budaya yang mengedepankan aspek moral, cinta kasih, kelembutan, nilai demokratis, menghargai perbedaan, berlapang dada menerima kenyataan, dan menjauhkan diri dari nilai-nilai kekerasan. Sekolah harus meningkatkan kecerdasan emosional (psikologis) yang berpengaruh terhadap faktor Akhlak (tingkah laku) siswa agar dapat mencapai tingkat mutu pendidikan.
Semua permasalahan di atas merupakan sebuah realita yang mana kecerdasan emosional itu sangat berpengaruh tehadap tingkah laku (akhlak) seseorang. Pengaruh kecerdasan emosional bisa digambarkan melalui kekuatan emosi seseorang yang bisa lebih kuat daripada kekuatan logikanya. Itu karena, otak logika berfikir kalah cepat dengan otak emosi. Yang dimaksud dengan otak emosi, adalah bagian otak yang disebut amigdala, yaitu bagian yang berproses memberikan respon berupa tindakan emosional.
Permasalahan yang banyak muncul dan terjadi adalah permasalahan yang berhubungan dengan setting/beground keluarga siswa, yang sangat mempengaruhi tingkah laku atau akhlak mereka di sekolah. Anak-anak yang memiliki permasalahan keluarga (broken home) sering mangalami stress yang berlebihan sehingga akan membuat mereka tidak besemangat dalam mengikuti pelajaran, dan berlaku acuh-tak acuh terhadap semua orang,  dia sering tidak bersemangat dalam mengikuti setiap pelajaran, tidak disiplin dan sering membolos sekolah. Namun berkat bimbingan-bimbingan yang dilakukan oleh pihak sekolah pasti bisa membuat perubahan yang besar. Inilah bagaimana sekolah sangat berperan penting dalam membentuk prilaku setiap siswa menjadi orang yang dewasa dan mandiri.
Maka dari itu, dalam kaitan pentingnya kecerdasan emosional pada diri siswa sebagai salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam pembentukan akhlaknya, maka dalam penyusunan Proposal Tesis ini penulis tertarik untuk meneliti ada atau tidaknya kaitan  anatara  Emosional Intelligence  Dalam Meningkatkan Akhlak Siswa, melalui Studi Multi Situs Di .....................dan ........................




[1]Tuti. Kecerdasan Emosional/ http;//azzahra-university.ac.idselasa 03 Juni 2015. 12:00 WIB
[2] Peraturan Pemerintah nomer 32 tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah nomer 19 tahun 2005 tentang Setandar Nasional Pendidikan,
[3]Jeanne Anne Craig. Bukan seberapa cerdas diri anda tetapi bagaiman anda cerdas/alih bahasa Arvin saputra. (Batam: Interaksara,2004).hlm 19
[4] Suharsono. Melejitkan IQ, EQ, SQ. (Depok: Inisiasi Press,2005). hlm 115
[7] Suharsono. Op., Cit., hlm 116
[8] Ibid. hlm 119

Kamis, 25 Januari 2018

CONTOH PROPOSAL SARPRAS


Assalamu'alaikum wr. wb.
Selamat pagi rekan pengunjung yang berbahagia,  selamat berjumpa lagi dengan postingan MI Nurul Huda Bandung yang insyallah kali ini akan berbagi seputar contoh proposal sarpras.



Nomor          :  MI/038/B-2.A-7/III/2017                             Kepada :
Lampiran     :   1 (satu) Bendel                                            Yth. Kantor Kementerian Agama R I
Perihal         :   Proposal Permohonan Bantuan                   Jl. Lapangan Banteng Barat No. 3-4 Jakarta 10710
                        Sarana Prasarana (Ruang Kelas Baru)                    
                        Tahun Anggaran 2018                                             Di -
                                                                                                                        JAKARTA

Assalamu ’alaikum wr. wb.   

Disampaikan dengan hormat bahwa sehubungan dengan kondisi sarana prasarana pendidikan di RA kami yang sebagian sudah mengalami rusak, sementara saat ini kami telah memiliki tambahan lahan sendiri yang siap digunakan untuk pendirian bangunan ruang kelas baru.
 Sehubungan dengan hal tersebut diatas, kami atas nama panitia melalui permohonan ini mengharap dengan hormat kepada Bapak Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur untuk memberikan bantuan dana Rehabilitasi  ruang kelas kepada kami.
Sebagai bahan pertimbangan bersama ini kami lampirkan :
1.      Proposal Permohonan
2.      Profil RA
3.      Rencana Usulan Kegiatan
4.      RAB
5.      Foto Kondisi RA
6.      Data Pendukung lain
a.    Foto cofy Ijin Operasional
b.   NSM
c.    Foto cofy Sertipikat tanah
d.   Surat rekomendasi dari Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Trenggalek.

Demikian Permohonan ini disampaikan, atas perhatian serta terkabulnya kami sampaikan terima kasih.
Wassalamu ’alaikum wr. wb.

Mengetahui
Ketua BP3MNU




NURWANTO
Sukorejo, 29 Desember 2017
Kepala RA




SRI LESTARI, S.Pd.A.Ud



KATA PENGANTAR


Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT. Yang mana kita masih diberi kesempatan untuk melaksanakan perintah-perintahNya dan menjauhi segala laranganNya dengan tetap berpegang teguh pada Iman dan Islam .
Kami RA NURUL HUDA SUKOREJO merupakan salah satu RA Ibtidaiyah yang bernaung dibawah Kementerian Agama Kabupaten Trengalek, kami merupakan salah satu RA yang turut dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui program wajib belajar Sembilan tahun dengan mengandalkan sarana prasarana (ruang kelas ) yang sebagian sudah using dan mengalami kerusakan.
Rencana rehabilitasi dan pengadaan ruang kelas baru sudah cukup lama kami prioritaskan, namun karena keterbatasan dan kekurangan yang ada pada kami sehingga sampai saat ini rencana prioritas tersebut belum dapat terealisasikan.
Berkenaan dengan hal tersebut di atas besar harapan kami  Bapak Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur berkenan memberikan bantuan dan merealisasikan keinginan kami untuk merehabilitasi sarana prasarana pembelajaran berupa dua ruag kelas kami yang mengalami kerusakan.
 Demikian proposal ini semoga dapat dijadikan pertimbangan, atas kerjasama dan terkabulnya proposal ini kami sampaikan terimakasih.



Sukorejo, 29 Desember 2017
Kepala RA






                                                                       SRI LESTARI, S.Pd.A.Ud



PROPOSAL


1. Nama Usulan Kegiatan
a.              Permohonan Sarana Prasarana (Rehabilitasi Ruang Kelas)  untuk RA NURUL HUDA SUKOREJO Desa Sukorejo Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek Tahun Anggaran 2018.
b.         Program Peningkatan Mutu Sarana Prasarana.

2.  Nama RA                      :  RA NURUL HUDA SUKOREJO
                     Alamat                            :
a.       Jalan/Desa                :  Dusun Bandung  RT.10 RW.05 Desa Sukorejo
b.      Kecamatan               :  Gandusari
c.       Kabupaten                :  Trenggalek
NSM                              :  101235030033
                     NPSN                             :   69744066
3.  Tujuan
a.       Untuk dapat menampung aspirasi dari masyarakat yang menginginkan RA yang berkualitas dan terjangkau.
b.      Untuk memenuhi sarana prasarana ruang kelas yang standar dan layak pakai.

4.  Keadaan RA
Lokasi RA  NURUL HUDA SUKOREJO terletak di daerah Pedesaan yang sebagian besar ekonomi penduduknya dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah. RA  NURUL HUDA SUKOREJO hadir ditengah-tengah masyarakat sesuai dengan kebutuhan masyarakat akan sarana pendidikan yang berkualitas dan terjangkau berbasiskan agama.  Untuk memenuhi keinginan bersama, bantuan pemerintah masih sangat kami butuhkan.
RA Nurul Huda Sukorejo selama ini memiliki enam ruang kelas dengan kondisi sebagai berikut:
Rincian Data Ruang Kelas
Ruang Kelas
Status
Kepemilikan
Status
Penggunaan
Kondisi
Bangunan
Tahun
Dibangun
Ukuran Ruang Kelas

Panjang (m)
Lebar (m)

A
Milik sendiri
Digunakan sendiri
Baik
2005
6
6

B
Milik sendiri
Digunakan sendiri
Baik
2005
6
6


Dalam kegiatan belajar mengajar kami hanya mengandalkan sarana prasarana ruang kelas tersebut,


5.  Uraian singkat tentang tujuan yang ingin dicapai pada : Rehabilitasi Ruang Kelas
a.       Tujuan Program
Tersedianya ruang kelas yang standar dan layak digunakan dalam kegiatan pebelajaran.
b.      Kegiatan Program
Sosialisasi dan pembetukan tim pelaksanaan pembangunan.
c.       Membuat gambar teknis
Menyusun rencana anggaran biaya
d.      Pelaksanaan pembangunan
Kegiatan awal, Kegiatan Pekerjaan dan Pinishing.
e.       Penyusunan laporan pertanggung jawaban.
Merekap penggunaan anggaran dan menyusun dalam sebuah Laporan Pertanggung Jawaban.
f.       Indikator Keberhasilan
Terpenuhinya sarana prasarana ruang kelas yang standar dan layak dipakai.

6.  Rician Rencana Biaya
Total rincian dana yang dibutuhkan dalam pengadaan Ruang Kelas Baru untuk RA Nurul Huda Sukorejo  adalah Rp. 127.800.000,-
Terbilang : “Seratus dua puluh tujuh juta delapan ratus ribu rupiah

                                    Demikian proposal ini kami ajukan atas perhatian dan bantuannya kami sampaikan terima kasih.


                                                                                                                  Sukorejo, 29 Desember 2017
Kepala RA




SRI LESTARI, S.Pd.A.Ud



PROFIL RA


1. Nama RA                       :  RA. NURUL HUDA SUKOREJO
2. Alamat                            :
a.    Jalan/Desa                :  Dusun Bandung, RT 10 RW 05 Desa Sukorejo
b.      Kecamatan              :  Gandusari
c.        Kabupaten             :  Trenggalek
d.       Kode Pos               :  66372
3. Nama Kepala RA           :  SRI LESTARI, S.Pd.A.Ud
4. SK Pendirian                  :  RA / 03.0033 / 2017 Ditetapkan Tanggal : 20 September 2017
5. Status Akreditasi            :  Terakreditasi ( B )
6. Status Tanah                   :  Milik Yayasan
a.       Surat  Tanah            : Wakaf dan Hibah
b.        Luas Tanah              : 360 m2
7.   Data Siswa                      : 40 siswa

Kelas
Perempuan
Laki-laki
Jumlah
A

B

Jumlah Total


(Dilampiri daftar nama-nama siswa)
8. Data Ruang Kelas             :  2    Ruang kelas (status milik sendiri)
                                                :…  .ruang kelas (status pinjam…….)
9. Jumlah Rombongan Belajar:  2    rombongan belajar
10. Guru                                 :   3    orang
11. Pegawai Tata Usaha          :  0    orang

No
Status Guru
Pendidikan Guru
Jumlah
Total
Jlh
S2
Jlh S1
Jlh D3
Jlh D2

1
Guru Tetap Yayasan

3

1
3
2
Guru Tidak Tetap Yayasan





3
Guru PNS diperbantukan (DPK)





4
Staf Tata Usaha






12. Kegiatan Belajar Mengajar  :  Pagi Hari
13. Sumber Dana Operasional :  
                                              a.   SPP ( Sumbangan Pembinaan Pendidikan )
                                               b.   Donator
                                               c.   Dana BOP


14. Sarana dan Prasarana Fisik

No
Gedung/Ruang
Jumlah
Luas (m2)
Status
Ket
1
Ruang Kelas
2
72
Milik Sendiri
1 Baik, 1 Rusak Ringan,
2
Laboratorium
0



3
Perpustakaan
0



4
Komputer
0



5
Keterampilan
0



6
Kesenian
0



7
Musholla/Masjid
1
80
Pinjam pakai
Baik
8
Kamar mandi/WCGuru
1
3
Pinjam pakai
Baik
9
Kamar mandi/WC Siswa
1
3
Pinjam pakai
Baik
10
Ruang Guru
0
0
-
-
11
Ruang Kepala RA
0



12
Ruang Tamu
0



13
Ruang UKS
0



14
Ruang BP/BK
0








Ketua BP3MNU





NURWANTO
Sukorejo, 29 Desember 2017
Kepala RA





SRI LESTARI, S.Pd.A.Ud